Mohon tunggu...
Rifdah
Rifdah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

haloo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi

19 Desember 2022   20:20 Diperbarui: 19 Desember 2022   20:34 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dibuat melalui canva.com

Bahasa adalah alat komunikasi yang terbentuk dalam satuan kata, kelompok kata, klausa, dan kalimat yang disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi dan juga alat komunikasi antar sesama bangsa Indonesia. Negara Indonesia ini memiliki kekayaan alam dan keanekaragaman budaya, ras, suku, agama, dan bahasa. Maka dari itu, keanekaragam budaya Indonesia ini memiliki banyak perbedaan dalam segi bahasa. Oleh karena itu, bahasa Indonesia ini mengalami perkembangan yang sangat pesat di era globalisasi. Pada era globalisasi ini juga bisa memberikan dampak positif maupun negatif terhadap pola dan penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Perkembangan bahasa adalah suatu proses berkembangnya seseorang untuk meningkatkan kemampuan dalam berbicara, serta untuk memahami kata yang diucapkan. Seiringnya berjalannya waktu, perkembangan bahasa ini mampu meningkatkan kosa kata seseorang. Setelah kemerdekaan Indonesia, bahasa Indonesia ini dulu sangat dikenal sebagai bahasa Melayu karena bahasa saat itu sebagai perantara komunikasi antara suku-suku yang ada di Indonesia. Selain itu juga, bahasa Melayu ini digunakan sebagai bahasa transaksi perdagangan di Nusantara oleh orang-orang pribumi dan orang asing. Untuk itu, kita sebagai warga negara Indonesia kita diwajibkan untuk melestarikan bahasa Indonesia pada saat ini. Mari kita simak, bagaimana perkembangan bahasa Indonesia zaman sebelum kemerdekaan dan setelah kemerdekaan dan apa dampak serta pengaruh perkembangan di era globalisasi?

Bagaimana perkembangan bahasa Indonesia sebelum dan setelah kemerdekaan?

Bahasa Indonesia yang kini kita gunakan sebagai bahasa resmi di negara kita berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Melayu yang kita gunakan tersebut merupakan bahasa Melayu tua yang sampai sekarang masih dapat kita selidiki sebagai peninggalan masa lampau. Sejak dahulu kala, penduduk setempat yang bahasa sehari-harinya bukan bahasa Indonesia atau bahasa Melayu telah mengenal bahasa Indonesia atau bahasa Melayu. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa prasasti dari daerah yang bahasa sehari-hari penduduknya bukan bahasa Indonesia atau bahasa Melayu. Tentu saja, mereka juga ditemukan di tempat-tempat yang bahasa sehari-hari penduduknya sudah menggunakan bahasa Indonesia atau Melayu. Sejarah perkembangan bahasa ini dapat disaksikan dari prasasti Kedukan Bukit (683 M), Talang Tuo (684 M), Kota Kapur (686 M), Karah Barahi (686 M).  (B. Esti Pramuki. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia. MKDU4110/MODUL 1: 1.3).

Bahasa Indonesia lahir pada 28 Oktober 1928 yang bertepatan dengan peristiwa sumpah pemuda. Pada masa itu, pemuda dari berbagai wilayah di Nusantara berkumpul untuk mengadakan suatu rapat dan menghasilkan keputusan tertentu. Adapun keputusan tersebut berisi ikrar atau sumpah berikut ini:

*           Bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.

*           Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

*           Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Unsur dari ketiga ikrar Sumpah Pemuda ini merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai barasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia. (Bab XV Pasal 36).

 

Apa dampak serta pengaruh perkembangan bahasa di era globalisasi?

Di era 4.0, teknologi ini semakin canggih dan berkembang dengan sangat pesat. Sehingga seluruh masyarakat menggunakan teknologi ini untuk berkomunikasi dalam sehari-hari. Hal ini sudah terbukti di kehidupan sehari-hari bahwa masyarakat lebih tertarik belajar bahasa asing dibanding belajar bahasa Indonesia yang merupakan kewajiban bagi seluruh rakyat Indonesia. Bahasa yang sering digunakan pada saat ini adalah bahasa Inggris, karena bahasa ini dapat mempermudah komunikasi antar sesama bangsa, dan dapat mengakses game online yang menggunakan bahasa Inggris.

Di era globalisasi, teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat. Oleh karena itu, kita membutuhkan bahasa yang digunakan dalam masyarakat internasional untuk dapat berkomunikasi tanpa seorang juru bahasa. Akibat globalisasi ini, generasi milenial dan zilenial enggan mempelajari bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional dan bahasa penghubung.   Adanya  era globalisasi  ini juga tidak  bisa  menjadi  alasan  bagi  para  generasi  milenial  dan  zilenial  untuk  tidak mempelajari bahasa Indonesia yang baik dan benar. (Nadiyah Malya Khansa. Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra. Vol. 9. No. 1. 2022:3).

Dari materi yang dibahas kita bisa menyimpulkan, bahwasannya bahasa Indonesia ini dicetuskan sebagai bahasa nasional dan resmi di Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 yang dinamakan juga sebagai hari Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda ini muncul karena adanyan dorongan pemuda-pemudi Indonesia untuk mendorong dan menyatukan tanah air, bangsa, dan bahasa Indonesia yang hampir terpecah belah akibat terdapat perbedaan suku, agama, dan ras.

Dampak dan pengaruh dari era globalisasi terhadap bahasa Indonesia ada dua yakni, positif dan negatif. Dampak dan pengaruh positif yang didapat bahasa Indonesia ini mengikuti perkembangan zaman, dapat meningkatkan pengetahuan tentang bahasa Indonesia ke masyarakat internasional, dan dapat bersaing dengan negara lain. Dampak dan pengaruh negatif nya adalah munculnya kosakata popular atau asing, serta muncul bahasa gaul atau slang, dan juga dapat menghilangkan tingkat kesopanan bahasa terhadap orang yang lebih tua. Bahasa gaul atau yang dikenal dengan slang tercipta karena terdapat kosakata baru yang dibentuk dalam kaidah-kaidah tertentu.

Faktor lain adalah generasi muda yang kurang mempelajari bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia dianggap bahasa kuno. Model pengajaran bahasa Indonesia yang terkesan monoton dan sulit dipahami membuat bahasa Indonesia kurang menarik bagi generasi muda. Guru bahasa Indonesia sebaiknya menggunakan metode pengajaran yang menarik dan mudah dipahami siswa. Kemajuan teknologi saat ini harus dimanfaatkan untuk memperoleh data kebahasaan seperti dinamika perubahan bahasa, munculnya kosakata baru, fasilitas KBBI offline, dll. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang berkembang dari waktu ke waktu. KBBI sudah memiliki banyak kosakata baru dan padanan bahasa asing. Itu sebabnya kita harus sering mencari informasi tentang perkembangan bahasa, agar tidak terjadi lagi kesalahan dalam berbahasa.  (Kantor Bahasa Maluku, Juli 2018)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun