Mohon tunggu...
Hari Dermanto
Hari Dermanto Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Pecinta Buku, penabuh ide, pejalan kaki, penyuka bela diri, pembaca puisi, menikmati hujan

memiliki cita-cita menjadi pengacara rakyat, punya kantor yang dapat memberi akses bantuan hukum secara cuma-cuma

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terjebak

21 Desember 2021   15:05 Diperbarui: 21 Desember 2021   15:17 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"gimana apa" 

Wahyudin nampak malu-malu mengutarakan kegelisahanya, "Bajingan, benar ada masalah nih" Derma membatin dengan tetap memasang wajah tidak terjadi apa-apa. 

"sudah cerita saja, sampaikan apa yang membuat kamu gelisah, masalah apa gerangan yang membuat lidahmu keluh"

"begini bung, kamu kan tahu", "tahu apa?" Wahyudin nyengir dengan sorot mata gugup campur terkejut karena setiap kata yang keluar dari bibirnya disambar mentah-mentah. "langsung saja, santai saja", "aku mau langsung, kamu langsung sambar" seketika mereka tertawa. 

"aku lagi belajar jual beli barang, kamu lihat sendiri di sosial media, akunku belakangan seperti akun emak-emak rempong jual alat kecantikan, yang bikin putih wajah, tapi leher ke bawah hitam"

"perasaan kamu gak jual, gincu dan pemutih" Derma pura-pura gila, seolah tidak tahu usaha yang sedang dikembangkan Wahyudin. 

"iya, aku gak jual itu, aku jual beli kendaraan" ujar Wahyudin menjelaskan sesuatu yang sudah terang, karena Derma termasuk yang sering kena teror pesan promo kendaraan berantai yang berujung pada nomor kontak Wahyudin. 

"lantas!!!"masih pura-pura gila 

"Aku jual beli motor" 

"lantas masalahnya dimana?"

"kau lihatkan motor keren yang kubawa, yang aku yakin uang tabunganmu sebagai Advokat tidak cukup untuk membelinya, kemaren motor itu ditawarkan oleh orang ke orang lain, jadi orang yang menawarkan kepada orang lain itu menelpon aku, kata orang yang menawarkan itu ke aku,  ada kawannya mau membeli motor itu" Wahyu memberi pengantar umum atas masalahnya, Derma mencoba menerka-nerka, mencondongkan wajah mendekat ke arah wahyu, tanda antusias, tapi tidak terlalu maju, khawatir Wahyudin akan menerkam ketika jarak wajahnya semakin dekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun