Dua April Dua Ribu Dua Puluh Empat
   Oleh: Muhammad Habib
Sahur sahurÂ
Ayo bangun, sudah jam setengah lima, itulah kata ibuku
Hari ke-dua di bulan AprilÂ
29 hari menuju perang tulis bagi teman-temankuÂ
Tiga bulan lagi aku meninggalkan kota ini, kota kelahiran
Sekarang, aku mengerti apa artinya kota kelahiran dalam hidupku
Setelah aku tahu bagaimana kota berkembang
Ujian Sekolah?
hus-hus sana...
Di lembar soal prakarya ini aku menulisÂ
Menulis puisi bertema perasaankuÂ
Ya, tentang suasana hatiku.Â
Bisakah kalian merasakan isi hatiku?
80% dari sepuluh kalian tak bisa, 20% lagi sulit
bahkan aku sendiri pun sulit merasakannya, bingung
Haha...
Aku tahu siapa saja yang tahu karya puisi ini dan membacanyaÂ
Lembar soal prakarya,
Pulpenku, pensil,
Stabilo cair yg mengintip di balik kartu peserta,Â
Fotoku di kartu peserta,
Lembar jawaban,Â
Jam tangan,
Mataku dan aku,
Dan yang terakhir, kamu
Ku harap kamu bisa memberitahuku tentang isi hatikuÂ
Makna Puisi
Puisi berjudul "Dua April Dua Ribu Dua Puluh Empat" ini memiliki makna mendalam yaitu kebingungan. Penyair memberitahukan bahwa ada 10 objek yang tahu karya puisinya. Namun, dari sepuluh itu tidak ada yang tahu apa yang dirasakan penyair pada saat itu, bahkan dirinya pun sulit dan bingung untuk mendefinisikan isi hatinya. Di akhir puisi, penyair berharap agar kamu tidak ikut kebingungan setelah membaca puisi tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H