Erwin juga menambahkan kehadiran warung-warungan yang didirikan warga untuk warga Grahayana itu cukup membantu warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan warga Perumahan Grahayana.
"Di Perumahan ini, kan ada seratusan penduduk mungkin bisa lebih, kalau kita butuh tempat untuk beli makan atau kebutuhan lain harus jauh keluar kompleks, kehadiran warung-warungan pakai miniatur box kontainer itu, saya rasa sangat membantu keberadaannya," jelas Erwin.
Ia juga berharap kasus ini segera menemukan solusi yang seadil-adilnya sehingga tidak menjadi masalah yang berkepanjangan.
"Jujur saya salah satu warga perumahan Grahayana yang bersyukur atas kehadiran warung tersebut, dan membawa dampak positif bagi warga lain, dan sering dijadikan tempat berkumpul warga, rapat warga, dan silaturahmi terjalin, dan anak-anak jajan, bermain-main, gak perlu keluar perumahan, kalau jajan makanan dan bermain di luar kompleks kan beresiko tinggi," tambahnya.
"Harusnya pihak pengelola Grahayana berterimakasih dan mendukung inisiatif warga yang membuka warung di situ, kalau toh memang tidak boleh bukan di situ, mungkin bisa dimusyawarahkan oleh pihak pengembang disediakan semacam food court.Â
"Saya khawatir untuk kedepannya, masyarakat jadi berhati-hati beli perumahan di Karawang, cuma karena gegara urusan Tipiring, fasos/fasum dipakai warga, malah dipolisikan pengembang," pungkasnya. (Bil)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H