Perkembangan teknologi saat ini mengalami perubahan yang sangat pesat. Hal ini mempengaruhi perkembangan media penyimpanan pada komputer dari masa ke masa. Salah satu jenis berkembangannya adalah media penyimpanan berbasis cloud (awan). Cloud (awan) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Perkembangan teknologi saat ini mengalami perubahan yang sangat pesat. Hal ini mempengaruhi perkembangan media penyimpanan pada komputer dari masa ke masa. Salah satu jenis berkembangannya adalah media penyimpanan berbasis cloud (awan). Cloud (awan) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer.
Cloud Storage adalah media penyimpanan yang membutuhkan koneksi internet untuk diakses. Data dan file disimpan di server, di mana pengguna harus terlebih dahulu membuat akun Cloud Storage. Selama perangkat yang digunakan terhubung ke internet, pengguna tidak perlu lagi mengandalkan flashdisk atau CD untuk menyimpan dan memindahkan data. Untuk mempermudah akses data di suatu instansi, diperlukan strategi sentralisasi data atau berbagi akses yang memungkinkan akses dan berbagi informasi secara bersama-sama dengan biayaa yng lebih efisien.
Artikel ini membahas peran penyimpanan data berbasis cloud dalam mencegah kerusakan data serta kaitannya dengan penggunaan instrumentasi yang menghasilkan data dalam jumlah besar dan terus-menerus.
1. Strategi Pencegahan Kerusakan Data
Dalam menghindari kerusakan data seharusnya juga mencakup strategi pencegahan yang meliputi metode-metode yang harus diambil untuk menghindari potensi terjadinya bencana terhadap infrastruktur teknologi informasi. Berikut adalah beberapa contoh-contoh strategi pencegahan:
a. Backup dapat dilakukan secara harian, mingguan, atau bulanan, dan data disimpan di lokasi terpisah (offsite). Penyimpanan data di lokasi berbeda bertujuan untuk melindunginya jika terjadi bencana, seperti kebakaran, banjir, atau konflik. Jika data disimpan di tempat yang sama dengan kantor utama, maka perusahaan berisiko kehilangan seluruh aset, termasuk perangkat lunak, aplikasi, infrastruktur, dan penyimpanan data.Â
b. Penting untuk memastikan keamanan data dan infrastruktur dikelola serta ditingkatkan secara optimal. Hal ini mencakup perlindungan terhadap ancaman eksternal, seperti serangan dari internet, dengan menggunakan sistem firewall yang andal untuk mencegah akses yang tidak sah ke dalam sistem.
2. Peran Cloud Storage dalam Pencegahan Kerusakan Data
Penyimpanan berbasis cloud menawarkan beberapa keuntungan dalam pencegahan kerusakan data, yaitu:
a. Redundansi Data: Data yang disimpan di cloud terdapat salinannya di beberapa server di lokasi berbeda. Jadi, jika salah satu server rusak atau bermasalah, datanya tetap aman karena ada cadangan di server lain.
b. Pemulihan Data: Cloud memungkinkan data bisa dipulihkan dengan cepat jika terjadi hal-hal tidak diinginkan seperti kebakaran, banjir, atau serangan siber yang merusak data di tempat lain.
c. Keamanan Berlapis: Layanan cloud menggunakan teknologi canggih seperti enkripsi dan protokol keamanan untuk melindungi data, sehingga tidak mudah diakses oleh orang yang tidak berwenang.
d. Pembaruan Otomatis: Sistem cloud selalu diperbarui secara rutin untuk melindungi data dari ancaman terbaru, seperti virus atau program berbahaya lainnya.
3. Manfaat Cloud Storage dalam Instrumentasi
Dalam instrumentasi yang berhubungan dengan parameter fisik untuk menghasilkan data, tantangan utama yang muncul adalah bagaimana menyimpan dan mengamankan data dari kerusakan dan kehilangan. Penyimpanan cloud punya andil tinggi untuk perlindungan, akses dan pengelolaan data dengan efisiensi yang lebih tinggi. Berikut adalah beberapa manfaat utama penyimpanan cloud bagi data yang dihasilkan oleh instrumentasi:
a. Efisiensi: Penggunaan cloud mengurangi kebutuhan akan perangkat keras lokal untuk menyimpan data, sehingga biaya pemeliharaan menjadi lebih rendah dan pengelolaan lebih praktis.
b. Fleksibilitas dan Skalabilitas: Kapasitas penyimpanan cloud dapat disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga perusahaan atau instansi dapat mengelola data tanpa terbatas oleh ruang penyimpanan fisik. c. Kolaborasi: Data yang tersimpan di cloud dapat diakses oleh tim dari berbagai lokasi, sehingga memudahkan kerja sama lintas divisi atau wilayah tanpa hambatan geografis.
d. Peningkatan Keandalan Sistem: Data historis yang disimpan di cloud membantu dalam menganalisis pola, mengidentifikasi penyimpangan, dan meningkatkan akurasi serta keandalan sistem secara keseluruhan.
Penyimpanan data berbasis cloud memainkan peran krusial dalam melindungi data yang dihasilkan oleh instrumentasi dari kerusakan. Dengan kemampuan untuk menyimpan data dengan aman, mengurangi risiko kehilangan, dan memungkinkan akses secara real-time, cloud nenjadi solusi yang sangat relevan di era digital. Hubungannya dengan instrumentasi semakin kuat seiring dengan kemajuan teknologi IoT dan kebutuhan untuk mengelola data secara efisien. Untuk memaksimalkan manfaatnya, organisasi perlu menerapkan strategi keamanan data yang kuat dan memilih penyedia layanan cloud yang tepercaya, agar data tetap terlindungi dan dapat digunakan untuk mendukung keputusan yang berbasis data.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H