Mohon tunggu...
Habil Fajrul Halim
Habil Fajrul Halim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Airlangga yang memiliki kemauan keras dan profesional dalam melakukan pekerjaan dengan melaksanakan tanggungjawab sebaik-baiknya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

CTS (Carpal Tunnel Syndrome), Bahaya yang Terabaikan di Kalangan Mahasiswa

27 Juni 2022   12:32 Diperbarui: 27 Juni 2022   12:55 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ? Apakah sudah familiar dengan istilah tersebut ? dan apakah bahayanya bagi kita khususnya seorang mahasiswa ? Mari kita simak ulasan di bawah ini !

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) merupakan keadaan dimana tulang terganggu yang diakibatkan karena mengalami gerakan secara berulang dalam waktu yang lama dengan posisi tetap (statis), sehingga aliran pembuluh darah ke pergelangan tangan, tangan, dan saraf mengalami gangguan.

            Faktor terkena CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini antara lain adalah :

  • Gerakan tangan berulang
  • Semakin tinggi frekuensi gerakan berulang semakin tinggi risiko terjadinya CTS. Seperti gerakan mengetik dengan cepat dan cukup lama.
  • Aktivitas menggenggam/menjepit dengan kekuatan
  • Terjadinya tekanan langsung pada jaringan otot yang lunak seperti tangan yang sedang memegang alat praktikum, jaringan otot tangan yang lunak akan mengalami tekanan dan jika terus-menerus dapat menyebabkan rasa nyeri otot yang cukup lama.
  • Posisi abnormal Pergelangan Tangan
  • Postur daerah tangan/pergelangan tangan termasuk deviasi ulnar, deviasi radial pergelanan tangan fleksi/ekstensi adalah postur yang menjadi risiko kejadian CTS

Gejala CTS yang utama adalah berupa kesemutan dan rasa nyeri yang menjalar ke jari serta tangan yang dipersarafi oleh saraf medianus, disertai rasa kebas, kelemahan otot, kekakuan dan kemungkinan atrofi otot.

Jadi, menurut saya Penyakit CTS ini cukup berbahaya jika tidak disadari sejak dini dan ditangani secara tepat. Untuk pencegahannya dapat dilakukan dengan memanajemen tugas agar tidak sampai menumpuk banyak dengan tenggat waktu yang berdekatan. 

Memberikan waktu untuk peregangan pada otot-otot ketika melakukan aktivitas yang dikira sudah cukup lama agar otot-otot, tulang, dan sendi dapat relax sejenak.

Sumber:

Wardana ER, Wijayanti S, Ekawati E. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian carpal tunnel syndrome (cts) pada pekerja unit assembling pt x kota semarang tahun 2018. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip). 2018 Oct 1;6(5):502-9.

Sitompul Y. Resiko Jenis Pekerjaan Dengan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (Cts). Jurnal Ilmiah WIDYA. 2019;5(3):1-7.

Utamy RT, Kurniawan B, Wahyuni I. Literature review: Faktor risiko kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada pekerja. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip). 2020 Aug 28;8(5):601-8.

Utami RF, Munawarah S, Khairunissa H. Hubungan Gerakan Repetitif Terhadap Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Pada Pemetik Daun Teh Di PT. Mitra Kerinci Kabupaten Solok Selatan Tahun 2021. Jurnal Fisioterapi Dan Rehabilitasi. 2022;6(1):42-7.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun