Sampah Elektronik (E-Waste)
Di era 4.0 ini, di mana terjadi perpaduan antara dunia fisik dan dunia digital melalui teknologi yang sangat canggih, sehingga hal itu menyebabkan maraknya penggunaan perangkat elektronik seperti televisi, komputer, smartphone, dan perangkat elektronik lainnya. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi membuat hidup lebih mudah seperti dalam bidang industri, di mana dalam proses  produksi menjadi lebih otomatis, efisien, dan cerdas dengan penggunaan robot dan AI. Namun, penggunaan produk elektronik yang sangat canggih dapat membahayakan lingkungan dan seiring dengan kemajuan teknologi yang cukup pesat, perangkat elektronik ini cepat terlihat jelek dan digantikan dengan yang baru. Sehingga hal itu menyebabkan timbunan limbah elektronik yang harus diberi perhatian lebih karena sangat mengkhawatirkan.
Menurut Monitor Limbah Elektronik Global PPB menyatakan bahwa dunia telah menghasilkan 62 juta ton limbah elektronik pada tahun 2022. Dan jumlah tersebut diprediksi dapat meningkat secara pesat hingga 80 juta ton limbah elektronik pada tahun 2030 mendatang. Dikarenakan rata - rata setiap orang di Bumi menyumbang sekitar 7,8 kilogram limbah elektronik setiap tahunnya.
Apa Itu Sampah Elektronik (E-Waste)
Sebagaimana dari katanya yakni "Sampah" dan "Elektronik", yaitu peralatan elektronik yang tidak dapat digunakan lagi dan dibuang begitu saja, bisa berupa barang elektronik rusak, ketinggalan zaman, atau memang tidak diinginkan lagi. Contohnya seperti smartphone, komputer, laptop, kulkas, kipas angin, dan lain - lain. Jika tidak dikelola dengan baik, e-waste dapat menjadi ancaman diam bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
Dampak Negatif Sampah ElektronikÂ
E-Waste termasuk kategori sampah B3(Bahan Berbahaya dan Beracun). Hal ini dikarenakan komponen penyusun barang elektronik mengandung zat berbahaya, seperti merkuri, timbal, dan kadmium. Jika E-Waste tidak dikelola dengan baik, zat berbahaya tersebut bisa mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia, seperti mencemari tanah dan air, menyebabkan gangguan kesehatan manusia, seperti kanker, kerusakan otak, dan gangguan sistem reproduksi, akibat tidak kesengajaan mengonsumsi zat berbahaya tersebut melalui air minum atau sumber lain dan terkena paparan, memperparah efek rumah gas kaca dikarenakan proses pembakaran E-Waste yang tidak tepat.
Potensi Sampah Elektronik (E-Waste)
E-Waste bukan hanya membuat masalah lingkungan, akan tetapi menyimpan potensi ekonomi yang besar. Di balik tumpukan E-Waste, terdapat berbagai sumber daya berharga yang dapat diolah dan dimanfaatkan kembali. Berikut beberapa peluang dari E-Waste:
1. Sumber Bahan Baku Baru
Umumnya sampah elektronik (E-Waste) mengandung beberapa logam mulia dan bahan berharga seperti emas, perak, tembaga, paladium, dan lainnya. Kandungan logam dalam sampah elektronik (E-Waste) bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan bijih aslinya. Hal ini menjadikan E-Waste sebagai sumber bahan baku baru yang sangat potensial.
2. Peluang Bisnis Daur Ulang
Proses daur ulang E-Waste dapat menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Dengan teknologi dan pengelolaan yang tepat, E-Waste dapat diolah menjadi bahan baku baru untuk berbagai produk, seperti:
- Komponen elektronik: Chipset, kabel, konektor, dan lain-lain.
- Bahan bangunan: Plastik, logam, dan kaca dapat diolah menjadi bahan bangunan.
- Produk kerajinan: E-Waste dapat diolah menjadi berbagai produk kerajinan tangan yang unik dan kreatif.
3. Penciptaan Lapangan Kerja
Bisnis daur ulang E-Waste dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat. Di mana dalam bisnis ini sudah pasti membutuhkan tenaga kerja terampil untuk melakukan proses pembongkaran, pemisahan, dan pengolahan E-Waste.
Apa Yang Bisa Kita Lakukan ?
-Â Mengurangi (Reduce), jangan terlalu banyak membeli barang elektronik, dan rawat barang elektronik Anda dengan baik untuk memperpanjang usia pakainya.
- Menggunakan kembali (Reuse), Donasikan atau jual barang elektronik yang masih dapat digunakan.
- Mendaur ulang (Recyle), memisahkan E-Waste dari sampah rumah tangga biasa dan kirimkannya ke tempat pengelolaan E-Waste yang resmi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H