Mohon tunggu...
rudi habibie
rudi habibie Mohon Tunggu... Aktris - rudi habibie

Hidup bahagia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Anas bin Malik Direndahkan | Sebuah Kisah Penghinaan Terhadap sahabat Nabi

28 Mei 2024   14:03 Diperbarui: 28 Mei 2024   14:12 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Hajjaj berkata : "cukup, cukup, ya Unais dulu engkau bersama ali dan engkau bersama Ibn Zubair dan engkau bersama Ibn Asy'ats, demi Allah, engkau akan ku lenyapkan seperti luka sya'fah." Luka Sya'fah adalah luka yang ada ditelapak kaki, yang di hilangkan dengan besi panas. Dan luka ini tidak bisa hilang kecuali dilenyapkan habis. Engkau akan ku cabut seperti pohon shom-ghoh. Shom-ghoh adalah nama pohon ketika engkau ambil engkau harus cabut juga dari tanaha, kalau di negara kita kurang lebih seperti singkong. Engkau akan ku balut seperti pohon Salamah. Salamah adalah satu pohon orang - orang membutuhkan daunnya. tapi, susah untuk mendapatkannya. Apa yang mereka lakukan? Mereka mendatangi pohonnya dan membalut rantingnya dengan kain atau tali. Ketika rantingnya sudah menyatu mereka pukul pohonnya hingga daunnya berguguran. Inilah yang akan kulakukan padamu".

Anas Ra. berkata kepadanya : "kepada wahai pemimpin? Semoga Allah meluruskannya". Hajjaj berkata : "semoga Allah berikan tuli kepadamu." Dan anas berkata kepada : "innalilahi wa innailaihi roji'un, dan Anas langsung pergi".

Anas setelah ia pergi lantas dia membuat surat kepada Amirul mukminin Abdul Malik bin Marwan. Anas mengatakan dalam suratnya : "kepada Amirul mukminin, Abdul Malik bin Marwan. Dari Anas bin Malik amma ba'du, sesungguhnya hajjaj telah berkata tidak benar kepadaku, dan berkata kotor kepadaku. Padahal aku tidak berhak dengan ini, karena aku mati dengan status melayani Rasulullah dan sahabatnya."

Ketika surat sudah sampai kepada Abdul Malik bin Marwan. Dia menjadi sangat murka, dan menganggap besar perbuatan Hajjaj. Lantas dia memanggil Ismail bin Ubaidillah bin Muhajir, dia ini rekan hajjaj.

Abdul Malik berkata : "ambilah dua Suratku ini, pergilah ke Irak, mulai pada Anas bin Malik. Katakan padanya : bahwa Abdul Malik berkata kepadamu : "wahai abu hamzah, saya telah mengirim surat kepada hajjaj terlaknat, jika dia membaca dan mengetahui isinya. Dia akan lebih taat kepadamu dari pada hamba perempuanmu."

Surat yang ditulis Abdul Malik : "dari Amirul mukminin, Abdul Malik bin Marwan. Kepada hajjaj bin Yusuf, amma ba'du, sesungguhnya engkau adalah hamba banyak hal yang engkau lalui, lantas engkau berkedudukan tinggi, engkau telah melebihi batasmu, engkau lewati kadarmu, kau naiki bencana besar, semoga Allah melaknatmu. Sebagai hamba yang buram penglihatannya, rusak Kendalinya. Apakah engkau lupa pekerjaan leluhurmu di Thoif? Pekerjaan mengangkut batu di atas punggung mereka, dan pekerjaan menggali saluran air. Demi Allah saya akan memburumu. Seperti singa memburu serigala, dan seperti elang memburu kelinci. Engkau telah lancang kepada sahabat Rasulullah SAW. Engkau tidak menerima kebaikan darinya, engkau tidak memaafkan kesalahannya.

Sebagai tindakan berani kepada Allah SWT. Dan meremehkan janji. Demi Allah, jika orang Yahudi dan Nasrani bertemu dengan lelaki yang melayani nabi Uzair dan nabi Isa. Mereka akan mengagungkan, menjujung dan memuliakannya. Ini Anas bin Malik pelayan Rasulullah SAW, rasul memperlihatkan rahasianya padanya. Dan mengajak rapat dalam urusan beliau. Di tambah lagi dia adalah sahabat Rasulullah SAW yang tersisa pada kita. Ketika surat ku ini sampai kepadamu, jadilah engkau lebih taat kepadanya dari terompahmu. Jika tidak panah dariku akan mengenaimu, dengan membawa kematian yang pasti.

Ketika surat ini sampai kepada hajjaj bin Yusuf dia langsung mendatangi Anas bin Malik dan meminta maaf : "Yaa abu hamzah, sesungguhnya saat terjadi ini dan itu. aku minta maaf". Dan hajjaj meminta ridhonya Anas bin Malik. Setelah itu hajjaj menjadi baik kepada Anas.

Semoga dari kisah Anas bin Malik tersebut dapat memberikan pelajaran kepada kita bahwa setiap orang punya keistimewaan nya dan jangan pernah untuk saling merendahkan satu sama lain.

Wallahu'alam bishowab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun