Bismillahirrahmanirrahim...
Hasbunallah Wanikmal Wakil Nikmal Maula Wanikman Nasir
terkadang  kita tidak mengerti bahwa hati kita akan selalu merintih tatkala setiap hubungan tidak berasaskan cinta yang sebenar-benarnya.
Terkadang, Cinta itu muncul dengan sendirinya, dan kita tidak pernah menduganya. Dan tidak selalu mencari yang paling cantik.
Manakala di kehidupan kita menemukan yang cantik. tetapi, kenapa tidak ada ketertarikan sama yang cantik tersebut.
ketika kita ditanya sama kawan ataupun sahabat. Kenapa tidak sama dia? Maka saya katakan yang menarik bukan seperti itu, kesederhanaannya dan kehati-hatian dalam menjaga auratnya dan tutur katanya yang baik (qoulan karima)
Ada yang kemudian pacaran atau menjalin hubungan sudah bertahun-tahun dan sering mengutarakan sayangku, kasihku, cintaku. Tapi, ketika menikah dan berumah tangga berantem terus dan cerai.
Banyak orang yang jatuh cinta sekali ketemu, Minggu depan melamar, dan bulan depannya kawin. Tanpa mengenal karakter dan sifatnya terlebih dulu . malah langgeng dan bahagia.
Saya ingin mengatakan bahwa bapakku dan ibuku tidak pernah mengatakan sayangku, kasihku, cintaku, duhai bidadariku. Tapi cinta mereka tak pernah hilang karena persoalan yang dihadapi dan tidak sampai ada kata-kata kurang baik yang keluar baik dari bapaku dan ibuku, apalagi sampai ada talak.
Padahal saya tidak pernah melihat kemesraan pada keduanya. Tapi kesetiaan ibuku sangat luar biasa. Ibu di tinggal meninggal sama bapak tahun 2022. Ibuku bilang sama kami tidak ada yang melebihi bapak kalian.
Tetapi, Ketika sudah menikah haruslah ada prolog dahulu, ada pendahuluan. Maka itu bangunan cintanya berbeda, pondasi tersebut kokoh dan kuat, berbeda Dengan cinta diluar nikah.
Baru kita bangun sakinah, kita bangun satu adaptasi yang sempurna. Karena bagaimana pun laki-laki dan perempuan itu cirinya berbeda, hobi berbeda, selera berbeda, pengalaman berbeda, pikiran berbeda, ilmu berbeda. Mau menyatu, dan Itu harus di dahului dengan sakinah atau dengan cara beradaptasi.
Maka Al Qur'an itu sangat luar biasa karena adaptasi diserah kepada kita untuk menyelesaikannya.
Allah SWT. Berfirman di dalam surah Ar-Rum ayat 21 :
wa min ytih an khalaqa lakum min anfusikum azwjal litaskun ilaih. wa ja'ala bainakum mawaddataw wa ramah...
litaskun disitu diartikan jamak bahwa dari kita lah kemudian menciptakan ketenangan itu, atau sakinah itu sendiri. Adapun mawaddah dan rahmah maka itu Allah yang memberikan.
Dan mawaddah itu janji Allah. Kalau kita bisa hadirkan sakinah itu maka janji Allah akan dikasih mawaddah dan juga rahmah.
Akan tetapi sakinah harus dihadirkan dulu, sehingga mawaddah itu hadir sehingga mendatangkan Rahmah.
Wallahu'alam bishowab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H