Mohon tunggu...
Habib Asyrafy
Habib Asyrafy Mohon Tunggu... Tutor - Penulis Naskah

Seorang guru, pembicara, penulis naskah film, narablog dan novelis alumnus MASTERA 2016.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Hidup Bebas Seperti Binatang a la "Zootopia"

19 November 2021   21:23 Diperbarui: 19 November 2021   23:11 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mayoritas masyarakat di nusantara percaya Tuhan tidak menciptakan manusia lalu membiarkannya. Dia menyempurnakan bentuk mereka, menentukan tugas mereka, dan menunjuki mereka suatu cara hidup untuk dapat mencapai tujuan-mereka. 

Cara hidup inilah yang kemudian diturunkan olehnya, disebarkan oleh para utusannya, dikenali dan dipraktekkan oleh mereka yang menggunakan mata, telinga, akal dan hati yang dianugerahnya. Dan cara hidup ini pula yang pada akhirnya membedakan mereka dari hewan, mengajarkan mereka adab-adab dan mengangkat mereka ke derajat yang mulia.

Namun, setelah cara hidup itu sempurna, ada saja manusia yang berusaha mengembalikan mereka dari cara-cara hidup beradab yang dipimpin akal dan rasa malu kepada cara-cara hidup hewani yang dipimpin syahwat. Dari lurusnya akal pada liarnya nafsu. Dari hukum Tuhan kepada hukum rimba.

Satu diantara film-film yang manusia buat untuk mempromosikan cara hidup hewani itu boleh jadi adalah Zootopia.

ZOOTOPIA

Zootopia bercerita tentang seekor kelinci betina kecil polos yang bercita-cita menjadi polisi di sebuah kota dengan slogan where anyone can be anything, dimana siapapun bisa menjadi apapun. Kelinci yang lembut bisa jadi polisi, tikus yang kecil bisa jadi bos besar mafia, kukang yang lambat bisa jadi petugas administrasi, domba yang tampak jinak bisa jadi licik dan ganas. Slogan yang sederhana, mengena dan seolah tanpa cela.

Siapapun yang belum punya gambaran tentang suatu negeri yang sempurna (utopia) kemungkinan besar akan juga bercita-cita tinggal di tempat semacam zootopia dimana siapapun bisa menjadi apapun. Dan ketika orang-orang dengan satu cita ini gagal menemukan negeri semacam itu tentulah mereka akan berjuang mewujudkan apa yang mereka anggap benar di negeri mereka sendiri. 

Mengapa pengaruhnya bisa demikian kuat? Karena film ini telah sangat berhasil mencitrakan bahwa seharusnya:

SETIAP ORANG DIBERI HAK PENUH UNTUK MEMILIH BAGI DIRINYA

Dalam film Zootopia, penonton disuguhkan gambaran betapa indah akhir kisah Judy Hopps dan Nick Wilde yang berhasil menjadi polisi berdedikasi dan dapat dipercaya. Hal ini tentu menginspirasi penonton untuk ikut bermimpi tinggal di dunia semacam itu dan akhirnya meyakini bahwa dunia seharusnya mengadopsi slogan anyone can be anything.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun