Mohon tunggu...
habibrohman
habibrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sepak Bola

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibu, Pelita Hidup

20 Desember 2024   21:40 Diperbarui: 20 Desember 2024   21:34 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di wajahnya tersimpan ketabahan,
Gurat lelahnya adalah pengorbanan.
Tangannya lembut mengusap lara,
Hatinya luas bagai samudra.

Ibu, penjaga dalam diam,
Doanya terbang hingga ke malam.
Di setiap langkah, ia memeluk harapan,
Membimbing anak menuju impian.

Air matanya, hujan kasih sayang,
Tak pernah habis, tak pernah hilang.
Cintanya tulus, tanpa pamrih,
Seperti mentari yang terus bersih.

Ibu, namamu adalah keikhlasan,
Dalam pelukmu ada ketenangan.
Selamanya kau adalah pahlawan,
Penerang hidup dalam keabadian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun