Mohon tunggu...
Habib Nurcahyo
Habib Nurcahyo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Didiklah Remaja sebagai Peluang Masa Depan

16 November 2018   02:55 Diperbarui: 16 November 2018   04:09 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang tua yang mengerti anak, tidak selalu menekankan bahwa kegiatan ini tidak boleh dengan alasan tidak penting buat orang tua. Hal seperti ini, akan membuat anak akan berfikir untuk menentang atau memberontak dengan larang orag tua tersebut. Anak akan cenderung meniru orang tuanya, karena dalam sebuah keluarga suri tauladan dalam segalanya adalah orang tua. Contohnya orang tua melarang anak untuk melakukan hal ini, disisi lain orang tua melarang di watu yang sama juga orang tua tidak melakukan larangan yang sudah diberikan kepada anak. Inilah yang dimaksud melarang dan mencontohkan.

Remaja adalah anak yang mudah terjerumus dengan adanya permasalahn-permasalahan yang terjadi pada masa sekarang. Remaja bukan momok bagi generasi selanjutnya dengan adanya penyimpangan. Melinkan remaja adalah anak yang membutuhkan bimbingan dalam segala hal yang akan megantarkan mereka pada kehidupan yang lebih jauh lagi dan lebih intensif lagi. Oleh karena itu, sebagai orang tua jangan hanya mengekang dan menyalahkan semua yang remaja lakukan itu salah. Melainkan bimbinglah anak untuk melakukan hal positif dan tegurlah anak pada saat mereka melakukan kesalahan tanpa membuat mereka mersakan jera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun