Mohon tunggu...
Ahirul Habib Padilah
Ahirul Habib Padilah Mohon Tunggu... -

Anak Dukuh ! Kalimantan Barat Universitas Padjadjaran Magister Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Di Ujung Senja - Berdaya Bersama Dana Desa

27 November 2017   12:22 Diperbarui: 27 November 2017   12:49 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"dasar anak kampung, kolot, primitif, dan tidak ngerti apa-apa"

Kasian bukan generasi kita ? sudah ah curhatnya. Next..........

Demikian halnya dengan dana desa yang ada di Desa Nanga Sayan. Penulis ibaratkan senja yang selalu indah dipandang mata namun hanya sebentar saja dan menenggelamkan kita pada sisi lain kehidupan ini, yaitu pada kegelapan. Harapannya, dana desa ini adalah cahaya diantara kegelapan tersebut yang menghadirkan sejuta makna dalam kata dan sunyi yang menyapa. Setelah ambruknya harga karet seperti yang penulis ungkapkan diatas, masyarakat kembali merasa ada kehidupan yang mulai menyapa dan memperhatikan kembali kebutuhan dan segala keinginan mereka. Masyarakat kembali giat bekerja, bersinergi membangun negeri, berkoordinasi untuk menyampaikan aspirasi demi menuju desa mandiri.

Berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat pun dilaksanakan. Akses menuju lahan pertanian menjadi mudah dan murah. Selain itu, dengan adanya dana desa juga masyarakat merasa bahwa akan lebih mudah dalam menyalurkan dan melaksanakan aspirasinya kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan di Desa Nanga Sayan yang dampaknya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat antara lain terciptanya Posyandu Lansia, Posyandu Balita, berdirinya PAUD, dan adanya Taman Pendidikan Alqur'an (TPA). Masih banyak hal lainnya namun hal yang sebutkan diatas adalah perwakilan dari pelaksanaan dana desa yang ada di Kecamatan Sayan.

Sekian dan terima kasih, semoga tulisan ini bukan hanya menjadi coretan tiada bermakna hitam diatas putih. Namun, menjadi setitik cahaya metaahari dalam ribuan gelapnya malam atau setitik air ditengah tandusnya padang pasir. Dan pastinya bukan hanya bacaan tapi menyiratkan atau menyisakan makna.

Dokumentasi :

img-20171125-wa0053-5a1ba0a1c81c6320d86cb504.jpg
img-20171125-wa0053-5a1ba0a1c81c6320d86cb504.jpg
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun