Mohon tunggu...
habibidanang
habibidanang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Mahasasiwa ilmu komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Startifikasi Sosial Dalam Perspektif Kontemporer

25 Desember 2024   09:27 Diperbarui: 25 Desember 2024   09:27 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Stratifikasi sosial adalah fenomena yang hadir di setiap masyarakat, meskipun bentuk dan dampaknya mungkin berbeda. Dalam masyarakat kontemporer, stratifikasi sosial tidak hanya terbatas pada pengelompokan berdasarkan ekonomi, tetapi juga dipengaruhi oleh teknologi, budaya, dan interaksi sosial. Di era globalisasi, isu-isu seperti ketidaksetaraan semakin kompleks dan memerlukan pemahaman yang komprehensif. Dalam konteks ini, artikel ini bertujuan untuk mengupas lebih dalam tentang stratifikasi sosial, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan konsekuensinya bagi masyarakat.
 
Konsep Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial berasal dari kata "strata" yang berarti lapisan, dan merupakan sebuah sistem pembagian sosial yang mengelompokkan individu atau kelompok ke dalam tingkatan sosial yang berbeda. Pengelompokan ini biasanya didasarkan pada akses terhadap sumber daya yang penting dalam masyarakat, seperti kekayaan, pendidikan, dan kekuasaan. Stratifikasi sosial dapat dilihat dari berbagai perspektif, termasuk perspektif sosiologis, ekonomi, dan antropologis.
 
Definisi dan Sejarah
Stratifikasi sosial telah diteliti sejak lama, dimulai dari pemikiran Aristoteles yang membagi masyarakat menjadi tiga kelas: penguasa, pebisnis, dan pekerja. Namun, pemikiran modern dalam stratifikasi sosial banyak dipengaruhi oleh Karl Marx yang menekankan hubungan antara kelas sosial dan ekonomi, serta Max Weber yang memperkenalkan dimensi status dan kekuasaan dalam stratifikasi sosial.
 
Pendapat Ahli
Menurut Pierre Bourdieu, stratifikasi tidak hanya ditentukan oleh ekonomi, tetapi juga oleh berbagai bentuk kapital: kapital ekonomi, sosial, budaya, dan simbolik yang berperan dalam pembentukan kesenjangan sosial (Bourdieu, 2020). Havens dan Brown (2018) juga menekankan pentingnya faktor budaya dan norma dalam mempertahankan stratifikasi sosial yang ada.
 
Perbandingan dengan Mobilitas Sosial
Stratifikasi sosial sering kali berkaitan dengan mobilitas sosial, yang merujuk pada kemampuan individu untuk bergerak antar strata. Mobilitas ini bisa bersifat vertikal (naik atau turun) maupun horizontal (perpindahan dalam strata yang sama). Tingkat mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat mencerminkan sejauh mana masyarakat tersebut adil dan terbuka bagi semua individu, terlepas dari latar belakang sosial mereka.
 
UNSUR DAN KARAKTERISTIK STRATIFIKASI SOSIAL
 
Kedudukan (Status)
Status sosial mencerminkan posisi individu dalam masyarakat, yang dapat diperoleh melalui keturunan (ascribed status) atau melalui upaya dan prestasi pribadi (achieved status). Status ini akan menentukan hak dan kewajiban individu dalam struktur sosial. Misalnya, seorang individu yang lahir dalam keluarga kaya akan memiliki akses yang lebih baik terhadap pendidikan dan peluang kerja dibandingkan dengan individu dari latar belakang keluarga miskin.
 
Peranan (Role)
Peranan sosial adalah fungsi atau perilaku yang diharapkan dari individu berdasarkan status sosialnya. Misalnya, di dalam konteks pendidikan, seorang guru diharapkan memberikan pengajaran dan bimbingan kepada murid-muridnya. Dinamika peranan ini dapat bervariasi antar kelompok sosial dan budaya; dalam masyarakat tertentu, peranan perempuan dan laki-laki sangat dipengaruhi oleh norma dan nilai tradisional.
 
Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial adalah aspek penting dalam stratifikasi, yang menunjukkan seberapa besar kesempatan individu atau kelompok untuk berpindah strata. Penelitian menunjukkan bahwa masyarakat dengan mobilitas tinggi cenderung lebih dinamis dan inovatif, sedangkan masyarakat dengan mobilitas rendah dapat berisiko mengalami stagnasi sosial dan ekonomi (Scott & Marshall, 2022).
Hierarki Sosial
Hierarki sosial terjadi ketika individu atau kelompok dikelompokkan berdasarkan kekuasaan, pendidikan, kekayaan, atau prestasi. Hierarki ini menciptakan struktur yang mempengaruhi interaksi sosial dan distribusi kekuasaan. Misalnya, masyarakat yang sangat hirarkis cenderung mengalami ketegangan dan konflik di antara kelompok-kelompok yang memiliki status berbeda.
 
Kesadaran Kelas
Kesadaran kelas merujuk pada pemahaman individu tentang posisi mereka dalam struktur sosial. Individu dari berbagai strata kelas cenderung membentuk identitas dan solidaritas yang dipengaruhi oleh pengalaman sejauh mana mereka merasakan ketidakadilan dan ketidaksetaraan. Hal ini dapat berfungsi untuk memperkuat solidaritas antar kelompok, ataupun sebaliknya, membentuk perpecahan sosial.
 
FAKTOR PENYEBAB STRATIFIKASI SOSIAL
 
Ekonomi
Faktor ekonomi adalah salah satu penyebab utama stratifikasi sosial. Akses terhadap kekayaan dan pendapatan memainkan peranan penting dalam menentukan status sosial individu. Ketimpangan ekonomi yang semakin meningkat, terutama dalam era kapitalisme global, menyebabkan masyarakat menjadi semakin terpolarisasi antara yang kaya dan yang miskin (Sen, 2019).
 
Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu sarana mobilitas sosial yang paling efektif. Masyarakat yang memiliki akses lebih baik terhadap pendidikan cenderung memiliki tingkat kesejahteraan dan status sosial yang lebih tinggi. Namun, terdapat tantangan besar dalam memberikan akses pendidikan berkualitas, terutama di negara berkembang (Castells, 2020).
 
Kekuasaan
Kekuasaan politik dan sosial mempengaruhi posisi individu dalam stratifikasi. Mereka yang memiliki kekuasaan cenderung memiliki akses yang lebih besar terhadap sumber daya dan pengaruh yang lebih besar dalam proses pengambilan keputusan. Keterlibatan dalam politik dan organisasi juga dapat membuka jalur untuk mobilitas sosial yang lebih baik.
 
Budaya dan Nilai
Budaya dan nilai masyarakat sangat memengaruhi stratifikasi sosial. Misalnya, masyarakat yang menghargai pendidikan tinggi akan memberikan status lebih kepada individu yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih baik. Dalam hal ini, norma-norma sosial berfungsi sebagai mekanisme yang mempertahankan stratifikasi (Bourdieu, 2020).
 
Teknologi dan Akses Digital
Di era digital, akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi menjadi sangat penting dalam stratifikasi sosial. Kesenjangan digital menciptakan lapisan baru dalam masyarakat, di mana individu dengan akses yang baik ke teknologi memiliki peluang yang lebih baik dalam pendidikan dan pekerjaan. Hal ini membuat ketidaksetaraan semakin dalam, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil atau kurang berkembang (Castells, 2020).
 
Dampak Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial dapat menghasilkan berbagai dampak yang positif dan negatif, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan.
 
Ketidaksetaraan Ekonomi
Ketimpangan dalam distribusi sumber daya sering kali memperburuk masalah kemiskinan dan pengangguran. Ketidaksetaraan ekonomi menyebabkan banyak individu merasa terputus dari peluang untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, menciptakan siklus kemiskinan yang sulit diputus.
 
Perubahan Sosial
Kesadaran kelas dapat menghasilkan protes dan gerakan sosial yang mendorong perubahan dalam masyarakat. Misalnya, gerakan yang mengadvokasi keadilan sosial dan kesetaraan dapat membantu memecahkan belenggu stratifikasi dan mendorong kebijakan yang lebih adil.
 
Dinamika Politik
Stratifikasi sosial dapat mempengaruhi stabilitas politik, terutama ketika ketidaksetaraan yang ada memicu ketidakpuasan di kalangan kelompok yang terpinggirkan. Ketidakpuasan ini dapat berujung pada protes, kerusuhan, atau bahkan revolusi jika tidak ditangani dengan baik oleh pemerintah.
 
Dampak Psikologis
Tidak hanya berdampak secara ekonomi dan sosial, stratifikasi juga dapat memengaruhi kesehatan mental individu. Rasa tidak berdaya, kecemasan, dan depresi sering ditemukan di kalangan individu yang merasa terdiskriminasi atau terpinggirkan karena status sosial mereka.
 
STRATIFIKASI SOSIAL DALAM ERA DIGITAL
 
Kesenjangan Digital
Kesenjangan digital menjadi salah satu masalah utama dalam stratifikasi sosial kontemporer. Di era di mana informasi dan pengetahuan sangat berharga, akses yang tidak merata terhadap teknologi dapat memperlebar kesenjangan. Menurut data dari International Telecommunication Union (ITU), negara-negara berkembang memiliki tingkat akses internet yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara maju.
 
Pendidikan Online
Pandemi COVID-19 mengubah cara pendidikan dijalankan di seluruh dunia. Masyarakat yang memiliki akses internet yang baik berhasil mengadopsi pembelajaran online dengan cepat, sedangkan mereka yang tidak memiliki akses terpaksa tertinggal. Di negara-negara bagian rendah, lebih dari 70% siswa tidak memiliki akses yang memadai terhadap pendidikan online (UNESCO, 2020).
STUDI KASUS STRATIFIKASI SOSIAL
 
Studi Kasus di Amerika Serikat
Di Amerika Serikat, perbedaan dalam stratifikasi sosial terlihat jelas. Ketidaksetaraan rasial, terutama antara komunitas kulit hitam dan putih, menimbulkan perdebatan tentang kesetaraan sosial. Gerakan Black Lives Matter adalah salah satu contoh dari upaya masyarakat sipil untuk memperjuangkan keadilan sosial dan mengatasi masalah stratifikasi sosial yang berkaitan dengan ras (Havens & Brown, 2018).
Kasus di Indonesia
Di Indonesia, stratifikasi sosial juga sangat dipengaruhi oleh faktor geografis. Masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan cenderung memiliki akses yang lebih baik terhadap pendidikan dan lapangan pekerjaan dibandingkan dengan masyarakat pedesaan. Hal ini menghasilkan perbedaan yang signifikan dalam kualitas hidup dan peluang sosial.
 
Kasus Global
Kasus-kasus di berbagai belahan dunia menunjukkan bagaimana stratifikasi sosial dapat membentuk dinamika sosial. Di India, sistem kasta masih memegang peranan penting dalam pengaturan sosial, di mana individu terbagi dalam tingkatan yang ketat berdasarkan status lahir (Scott & Marshall, 2022). Sementara di negara lain, seperti Brasil, ketidaksetaraan ekonomi sering kali tercermin dalam segregasi geografis.
 
Upaya Mengatasi Dampak Stratifikasi Sosial
 
Reformasi Kebijakan Publik
Untuk mengatasi dampak negatif dari stratifikasi sosial, diperlukan reformasi kebijakan publik yang mendukung akses setara terhadap pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan. Pemerintah perlu memasukkan perspektif kesetaraan dalam formulasi kebijakan untuk menjamin hak asasi manusia bagi semua kelompok sosial.
 
Peningkatan Edukasi
Edukasi adalah kunci untuk mengurangi ketidaksetaraan. Program-program pendidikan yang inklusif dan dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat dapat membantu mengurangi kesenjangan antara strata sosial.
Akses Teknologi untuk Semua
Langkah-langkah untuk mengurangi kesenjangan digital harus menjadi bagian dari agenda nasional. Pemerintah dan sektor swasta dapat bekerja sama untuk memperluas jangkauan akses internet, terutama di daerah terpencil dan kurang berkembang.
 
Kesadaran Sosial
Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengurangi diskriminasi dan menghormati setiap lapisan sosial sangat penting. Kampanye kesadaran sosial dapat membantu membangun solidaritas antar kelompok dan mengurangi stigma yang ada dalam masyarakat.
 
KESIMPULAN
 
Stratifikasi sosial adalah fenomena yang kompleks dan terus berkembang, dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk ekonomi, pendidikan, budaya, dan teknologi. Pemahaman tentang unsur, faktor, dan dampak stratifikasi sosial sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan harmonis. Dengan memahami stratifikasi sosial, kita dapat mengurangi ketidaksetaraan dan meningkatkan mobilitas sosial, sehingga memungkinkan semua individu untuk meraih potensi terbaik mereka. Untuk itu, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, untuk menciptakan dunia yang lebih setara.
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun