Mohon tunggu...
Julius Habibi
Julius Habibi Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at Dehasen University

I am a Public Health

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kontroversi Vaksin Covid-19 di Indonesia

9 Januari 2021   14:24 Diperbarui: 9 Januari 2021   14:44 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Sebanyak 16 persen masyarakat tolak vaksin

Sejumlah masyarakat disebut menolak vaksin Covid-19. Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir mengatakan pihaknya tidak bisa memaksakan pemberian vaksin terhadap masyarakat yang menolak tersebut.

Erick mengatakan menurut data-data survei terakhir yang didapatkan, sekitar 66 persen rakyat Indonesia percaya vaksin dan mau divaksinasi Covid-19. "Namun ada juga yang 16 persen tidak mau divaksin, kita juga tidak memaksakan," katanya awal Desember lalu.

Meski terdapat penolakan, Erick yakin vaksin tetap dapat menekan penularan Covid-19 yang terus terjadi. Vaksin juga akan menekan angka kematian.

"Kalau ditanya apakah vaksin Covid-19 yang akan tersedia berkualitas, pemerintah menggunakan vaksin-vaksin yang dibeli berdasarkan sesuai standar WHO, yang sudah melalui uji klinis, dan KPCPEN pun terbuka kepada MUI, BPOM, semua pihak kita libatkan. Keamanan untuk rakyat Indonesia adalah yang utama," ujar Erick.

4. Efektivitas vaksin Sinovac belum dapat dipastikan

Dilansir berbagai sumber, Sinovac menyatakan belum memastikan angka efektivitas dari vaksinasi. Bila Bio Farma menyebut efektivitasnya mencapai 97 persen dalam uji klinis awal, angka tersebut mengacu pada level serokonversi.

Angka ini terpisah dari kemanjuran vaksin. Adapun tingkat serokonversi tidak sama dengan angka efektivitas vaksin.

5. Sri Mulyani sebut vaksin Covid-19 akan jadi game changer

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemulihan ekonomi pada 2021 akan membutuhkan faktor lain, selain Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagai instrumen utama. Faktor lain tersebut misalnya mengenai pengendalian Covid-19.

"Maka munculnya vaksin menjadi penting, ini menjadi game changer buat kita. Karena Covid-19 adalah game changer buat kita, maka vaksin menjadi game changer kita," ujar Sri Mulyani dalam webinar, Selasa, 8 Desember 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun