2. Perbaikan dalam proses seleksi calon dan mekanisme pengawasan. Partai politik dan lembaga terkait harus menerapkan proses seleksi yang ketat dalam memilih caleg yang berkualitas dan berkomitmen untuk melayani masyarakat.Â
Selain itu, pengawasan publik terhadap kinerja para caleg terpilih harus ditingkatkan, sehingga kepercayaan masyarakat dapat terpulihkan.
3. Peningkatan kesadaran politik. Pendidikan dan pelatihan politik yang efektif harus dilakukan untuk membantu masyarakat memahami pentingnya partisipasi aktif dalam proses pemilihan umum dan mengembangkan cara berpikir kritis terhadap caleg yang ada.Â
Pendekatan ini akan meningkatkan keaktifan masyarakat dan membuat mereka lebih terlibat dalam memilih calon yang berkualitas.
Penutup
Apatisme masyarakat terhadap kualitas caleg merupakan isu kritis dalam sistem demokrasi kita. Dalam menghadapinya, aksesibilitas informasi, perbaikan seleksi calon, mekanisme pengawasan yang ketat, serta pendidikan politik yang efektif harus menjadi prioritas.
Masyarakat juga harus memainkan peran aktif dalam memilih calon yang berkualitas untuk mendorong perubahan positif dalam politik dan mencapai perwakilan yang lebih baik.
Hanya dengan melibatkan diri secara aktif, masyarakat dapat memperkuat demokrasi kita dan memastikan kualitas perwakilan politik yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H