Ketidakpuasan ini dapat menggerakkan sikap skeptis masyarakat terhadap kualitas caleg, memicu apatisme dalam pemilihan umum selanjutnya, serta menimbulkan anggapan bahwa tidak akan ada bedanya siapapun caleg yang terpilihÂ
Akibat dan Dampak Negatif
Apatisme masyarakat terhadap kualitas caleg berdampak banyak pada sistem demokrasi kita.
Pertama, rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum dapat mengurangi legitimasi sistem politik.
Jika banyak orang tidak peduli atau merasa tidak memiliki pemahaman yang memadai tentang caleg yang mereka pilih, representativitas pemilihan menjadi tercemar. Ini dapat mengakibatkan keputusan yang diambil tidak mewakili kepentingan masyarakat secara luas.
Kedua, apatisme masyarakat juga dapat memperkuat dominasi partai politik tertentu.
Ketika sebagian besar pemilih enggan terlibat aktif dalam proses pemilihan, partai politik dengan sumber daya politik dan finansial yang kuat dapat dengan mudah memanipulasi hasil pemilihan demi kepentingan mereka sendiri.
Hal ini berdampak pada monopoli kekuasaan dan pengambilan keputusan yang tidak berpihak pada kepentingan masyarakat secara adil.
Solusi dan Rekomendasi
Untuk mengatasi apatisme masyarakat terhadap kualitas caleg, pendekatan yang komprehensif diperlukan.
1. Meningkatkan aksesibilitas informasi tentang caleg. Media massa, situs web resmi, dan forum debat publik harus menjadi sumber informasi yang mudah diakses dan terjangkau bagi masyarakat. Lebih lagi, transparansi melalui penyediaan data yang akurat dan terbuka tentang latar belakang dan kinerja caleg harus diutamakan.