Pemilihan anggota legislatif merupakan salah satu momen penting dalam demokrasi, di mana masyarakat memiliki kesempatan untuk memilih siapa yang akan menjadi wakil rakyat mereka.
Namun demikian, tidak sedikit masyarakat yang merasa acuh tak acuh terhadap kualitas calon legislatif. Apatisme semacam ini tentu dapat berdampak negatif, terutama pada kualitas wakil rakyat yang terpilih, dan proses pengambilan keputusan yang nantinya akan terjadi.
Oleh karena itu, dalam tulisan ini, akan dieksplorasi faktor-faktor yang menyebabkan apatisme masyarakat terhadap kualitas caleg dan bagaimana dampaknya bagi sistem demokrasi.
Faktor Apatisme Masyarakat
Ada setidaknya 2 faktor yang menyebabkan masyarakat apatis terhadap kualitas caleg.
Pertama, kurangnya informasi yang tersedia tentang latar belakang, rekam jejak, dan visi misi caleg.
Dalam konteks demokrasi modern, mengakses informasi yang akurat dan terpercaya tentang calon sangat penting bagi masyarakat untuk membuat keputusan yang rasional.Â
Karenanya, ketidaktepatan dan ketidaklengkapan data tentang caleg dapat menghalangi masyarakat untuk memilih dengan mempertimbangkan kualitas yang sebenarnya.
Kedua, kekecewaan masyarakat terhadap kinerja para caleg terdahulu.
Banyak masyarakat yang merasa bahwa caleg lebih fokus pada kepentingan pribadi atau partai politik mereka daripada pada kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Ini tentu saja menimbulkan rasa kecewa dan tidak puas pada masyarakat.