Anak-anak yang sering diteriaki cenderung meniru perilaku tersebut dalam berinteraksi dengan orang lain. Mereka mungkin menggunakan kekerasan sebagai cara untuk mengungkapkan emosi atau pun memecahkan konflik. Hal ini dapat menyebabkan munculnya perilaku agresif atau kasar yang dapat berdampak negatif terhadap interaksi sosial mereka.
5. Penurunan Kualitas Komunikasi
Berteriak kepada anak dapat menyebabkan penurunan kualitas komunikasi antara orang tua dan anak. Anak mungkin menjadi kurang bersedia untuk berbicara tentang masalah yang mereka hadapi, karena takut akan reaksi orang tua yang negatif. Akibatnya, orang tua mungkin kehilangan kesempatan untuk mendengar dan memahami perasaan dan kebutuhan anak.
Alternatif
Setelah mengetahui dampak buruk berteriak kepada anak, penting bagi orang tua untuk mengembangkan pola komunikasi yang sehat dan efektif.
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:
1. Mengelola Emosi
Orang tua perlu belajar mengelola emosi mereka dengan cara yang sehat. Jika merasa marah atau frustrasi, lebih baik mencari waktu untuk tenang sejenak sebelum berbicara dengan anak. Mengasah keterampilan mengelola stres juga dapat membantu dalam menghindari perilaku berteriak yang tidak diinginkan.
2. Mengomunikasikan dengan Jelas
Gunakan komunikasi yang lugas, jelas, dan terbuka saat berbicara dengan anak. Hindari kecenderungan untuk berteriak atau menggunakan ancaman sebagai alat komunikasi. Berbicaralah dengan lembut namun kokoh, dan berikan contoh yang baik tentang cara menyampaikan pesan dengan penuh rasa hormat.
3. Memberikan Alternatif Positif