Antara Terpelajar dan Terdidik
Oleh : Muhammad Diya Shahab,LcÂ
Pembelajaran itu berbeda dengan pendidikan. Belajar memberimu wawasan, pengetahuan dan talenta. Pendidikan membuatmu bijak dalam menggunakan pengetahuanmu.
Sehingga pengajar hanya mentrasfer ilmu dan pendidik akan mendidik jiwamu agar ilmumu itu bermanfaat.
Ini bukan bahasa langit. Ini hanya soal pola pikir dan indikasi apa yang memenuhi hati seseorang.
Tak heran jika kau dapati orang yang terpelajar namun tak terdidik jiwanya. Karna ilmu tak selalu membawa kebaikan.
Panutan kita -yang kita ikuti,kita sanjung dan kita harapkan syafaatnya- pernah berdoaÂ
"yaa Allah aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang sulit khusyuk -merenungi akhirat/setelah kematian- dan doa yang tak dikabulkan".
Artinya ada ilmu yang tak bermanfaat. Pandai, pintar,terpelajar, namun merugikan orang lain. Melukai orang lain, melecehkan orang lain dan tak bijak dalam bertoleransi dengan orang lain. Itulah ciri-ciri ilmu yang tak bermanfaat. Juga termasuk orang yang menemukan banyak penemuan namun digunakan untuk menguntukan dirinya dan merugikan orang banyak.
Karna jika beragama dengan benar seseorang akan menjadi pribadi yang religius dan inovatif.
Dalam sejarah kita mendapati banyak sekali para ilmuan dan para revolusioner dalam berbagai bidang yang juga religius. Mereka yang melahirkan penemuan disini karna mengharap ganjaran tak terputus disana. Azzakhrowi, Ibnu Sina dan Ibnu Nafis dalam kedokteran. Arrazi sang ensiklopedi. Hassan ibnu Haitsam dalam dunia optik. Alidrisi dalam pemetaan dunia. Dan masih banyak lagi.