Mohon tunggu...
Habib AuliaFirdaus
Habib AuliaFirdaus Mohon Tunggu... Programmer - Mahasiswa Universitas Airlangga

Bermain Sepak Bola

Selanjutnya

Tutup

Film

Film Upin dan Ipin yang berjudul Gong Xi Fa Cai

15 Juni 2024   07:13 Diperbarui: 15 Juni 2024   07:20 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://web.facebook.com/upinipinofficial/photos/a.136094654749/10161223619109750/?type=3&_rdc=1&_rdr

     Upin & Ipin adalah seri kartun untuk anak-anak yang berasal dari Malaysia. Stasiun TV swasta di Indonesia masih menayangkan acara ini. Karakter-karakter Upin Ipin yang menggemaskan adalah alasan mengapa seri kartun ini sangat disukai. Selain itu, jalan ceritanya yang ringan, sederhana, dan sering mengandung pesan moral menjadikannya tayangan favorit. Upin dan Ipin adalah anak kembar yatim-piatu yang tinggal di Kampung Durian Runtuh dalam serial produksi Les' Copaque Production. Mereka diasuh oleh nenek mereka, Opah, dan kakak perempuannya, Kak Ros. Serial animasi Upin & Ipin banyak menggambarkan kehidupan sehari-hari Upin dan Ipin dan lingkungan mereka. Karakter lain yang mendukung seri Upin & Ipin juga muncul di dunia Upin & Ipin. Mulai dari keluarga Upin dan Ipin, teman-teman sekolah dasar Tadika Mesra, dan guru-guru mereka hingga penduduk Kampung Durian Runtuh.

Film Upin dan Ipin Episode Gong Xi Fa Cai

      Pada awal film Gong Xi Fa Cai, yang menceritakan tentang hari besar etnis Cina, sosok Mei Mei memperkenalkan dirinya dan teman-temannya dengan menggunakan bahasa Cina dan kostum yang mengidentifikasi orang Cina. Kisah film ini dimulai dengan Upin, Ipin, Fizi, dan Ehsan bermain sepak takraw menggunakan bola yang biasa digunakan untuk permainan bulu tangkis. Saat mereka sedang bermain, Jarjit datang untuk mengganggu mereka. Dia datang dengan raket dan melompat untuk memukul bola yang melambung di udara. Tidak lama kemudian, permainan dihentikan.

     Ketika permainan dimulai kembali, tidak lama kemudian permainan kembali terhenti karena kehadiran Mei Mei yang mengejutkan Fizi ketika akan menyambut bola yang di berikan oleh Ipin. Mei Mei datang dengan membawa satu kardus jeruk yang membuat Upin dan Ipin beserta temantemannya yang lain tidak bisa menahan keinginannya untuk mencicipi jeruk yang dibawa. Setelah dibuka kardus yang berisi jeruk tersebut, Mei Mei mempersilahkan teman-temannya untuk mencicipi jeruk yang sudah dibawanya dengan berkata:

Ipin: "buka,,buka,,!"

Mei Mei: "hah, ambilah, mama saya suruh kasih kawan-kawan makan. Ambil-ambil, banyak-banyak pun tak apa."

Ehsan: "baiknya mak kau!"

 Fizi: "sedapnya Mei Mei!"

Upin: "makasih Mei Mei"

Mei Mei: "sama-sama,, makanlah"

     Para penonton, terutama anak-anak, secara tidak langsung diajarkan untuk menghargai satu sama lain melalui percakapan mereka. Masyarakat terdiri dari berbagai etnis, suku, agama, dan budaya, tetapi tidak ada perbedaan di dalamnya. Upin dan Ipin dan teman-temannya mencicipi jeruk yang dibawa oleh Mei Mei. Setelah itu, Mei Mei mempersilahkan teman-temannya untuk datang ke rumahnya jika mereka ingin mencicipi jeruknya lagi. Itu karena ada perayaan tahun baru Cina, atau Gong Xi Fa Cai.

     Singkatnya, Upin dan Ipin dan teman-temannya membagi jeruk dan bawa pulang ke rumah masing-masing. Upin dan Ipin bertemu dengan nenek mereka, Opah, dan kakak kandung mereka, Kak Ros, saat mereka tiba di rumah. Namun, sayangnya, hanya ada empat buah jeruk yang tinggal di Upin dan Ipin, dan hanya dua di dalam kotak. Karena melihat bagaimana kedua adik kembarnya berperilaku, kak Ros menjadi sedikit kesal. Namun, Upin dan Ipin membalasnya dengan santai dan bercanda. Kak Ros kemudian memberi Opah jeruk. Namun, ketika Opah menanyakan apakah ada jeruk lagi, Upin dan Ipin sudah memakannya semua. Tidak lama kemudian, Opah meminta Kak Ros untuk pergi ke pasar untuk membeli jeruk.

     Melihat Kak Ros pergi untuk membeli jeruk, Upin dan Ipin ingin pergi bersamanya. Setelah tiba di pasar, Upin dan Ipin sempat merasa heran melihat banyak lampu yang menghiasi suasana yang terang benderang dan merah muda. Ini terkait dengan tahun baru Cina, hari besar orang Cina. Upin dan Ipin bertemu Mail yang menjual mercun dan kembang api di pasar. Upin dan Ipin sempat menasehati Mail untuk tidak menjualnya karena itu berbahaya, tetapi Mail memberi tahu jika mercun yang dia jual tidak berbahaya, dan dia kemudian memberi Upin dan Ipin mercun mainan.

     Upin dan Ipin juga bertemu dengan nenek Ah Tong, yang menjual tulisan untuk melawan kebiasaan buruk orang Cina. Ketika mereka bertemu dengannya, nenek Ah Tong bercerita tentang tahun baru Cina, tentang seekor naga yang suka memakan manusia, tetapi dia takut dengan suara berisik dan warna merah. Upin dan Ipin menemukan alasan mengapa tahun baru Cina selalu identik dengan warna merah. Kak Ros bingung mencari Upi dan Ipin di toko Uncle Ah Tong setelah selesai berbelanja. Upin dan Ipin meminta Kak Ros untuk membelikan tulisan yang dijual oleh paman Ah Tong, tetapi Kak Ros tidak melakukannya. Setelah tiba di rumah, Upin dan Ipin menonton acara televisi Cina tentang tahun baru, yang menampilkan Barong Sai beraksi.

      Upin dan Ipin diperintahkan Opah untuk menghadiri hari besar tahun baru Cina keesokan harinya. Namun, Upin dan Ipin memberi tahu Mei Mei tidak ada di rumah karena dia pergi ke rumah neneknya untuk berkumpul dengan keluarga besarnya yang lain. Setelah Opah menyuruh mereka ke rumah Pak Ah Tong, karena Pak Ah Tong hanya tinggal sendiri di rumahnya. Upin dan Ipin segera berganti pakaian dan pergi ke rumah Pak Ah Tong. Mereka pergi begitu lama, sehingga Kak Ros sempat kesal menunggu mereka pulang. Akhirnya, Upin dan Ipin pulang dengan membawa ampau yang mereka bawa dari kunjungan mereka ke rumah Pak Ah Tong. Setelah itu, telepon di rumah mereka berdering. Upin dan Ipin segera menjawabnya karena ternyata itu Ehsan yang menelepon untuk menanyakan apakah mereka akan pergi ke rumah Mei Mei.

     Pada percakapan di telepon tersebut Ehsan berkata jika tidak sabar untuk memakai baju raya Cina, seketika Upin dan Ipin bingung. Upin dan Ipin saling bertanya apakah tidak diperbolehkan untuk datang ke rumah Mei Mei jika tidak memakai baju raya Cina. Mendengar percakapan Upin dan Ipin tersebut Opah menjelaskan jika tidak harus memakai pakaian seperti yang Ehsan katakan, cukup dengan pakaian yang sopan saja untuk hadir ke rumah Mei Mei. Keesokan harinya Upin, Ipin , Jarjit, dan Mail datang ke rumah Mei Mei dengan mengenakan pakaian kebesaran kebudayaannya masing-masing.

     Setelah itu, Mei Mei meminta mereka untuk masuk dan menyantap hidangan mereka. Tidak lama kemudian, Ehsan dan Fizi datang. Ehsan mengenakan pakaian Cina, dan Fizi mengenakan pakaian Melayu. Setelah mereka semua berkumpul, mereka mulai memakan makanan yang telah disediakan. Uncle Ah Tong, Susanti, uncle Muthu, dan orang lain semuanya hadir di rumah Mei Mei. Dari luar terdengar musik Barong Sai saat mereka makan. Akhirnya, mereka semua bergegas untuk melihat pertunjukan Barong Sai yang ada.

     Mereka sangat senang melihat pertunjukan Barong Sai yang berlangsung. Ular naga mendekati mereka saat mereka sedang menyaksikan pertunjukan Barong Sai. Hanya Upin yang tersisa setelah mereka semua takut dan menyingkir. Barong Sai mengambil jeruk yang dipegang Upin, membukakannya, dan kembalikannya kepada Upin. Film Gong Xi Fa Cai ini berakhir dengan Barong Sai melompat-lompat menaiki tangga untuk mendapatkan Ampau yang tergantung. Saat diambil, mercun dihidupkan untuk memeriahkan suasana. Tapi tidak lama kemudian mercun itu mati, dan orang-orang di sana terdiam. Kemudian uncle Muthu meniup mercun itu sehingga hidup kembali, dan orang-orang di sana kembali bersorak, dan suasana kembali ceria. 

Tamat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun