Mohon tunggu...
habib astari adi
habib astari adi Mohon Tunggu... Seniman - staff ronda malam

proplayer catur

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pesan untuk Pompa Bensin dari Gen Z Kaum Rebahan

3 Juli 2022   21:23 Diperbarui: 3 Juli 2022   22:09 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebagai disclaimer di awal saya bukan aktivis idealis bukan pula SJW anti pemerintah. Saya hanya pemuda gen z biasa yang memiliki hobi rebahan. 

Beberapa hari terakhir beranda dan linimasa sosial media saya dipenuhi dengan berita yang bisa mengusik hobi saya. Karena issue ini pula kebiasaan anxiety dan overthinking gen z saya pun kambuh. 

Mulai dari kekhawatiran fakir kuota, waktu rebahan yang terbuang hingga insecure karena hp saya bukan Iphone dan hanya berkamera 3gp. Walaupun sebenarnya motor supra geter saya hanya perlu tambahan bensin tiap dua minggu tapi tetap saja waktu mengantrinya mungkin bisa untuk bermain dua ronde mobile legend hahaha.

Mari kita mulai serius, kita bahas dahulu esensi dari teknologi. Makna teknologi menurut KBBI yaitu metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis. 

Berdasarkan definisi tersebut tentu lah teknologi atau produk-produk dari teknologi haruslah memberikan kemudahan bagi para penggunanya. Ironisnya solusi teknologi yang digunakan ini jauh dari praktis bahkan memiliki potensi keamanan nyawa jika kita tidak membawa meteran 1,5m. Mungkin benar tujuannya baik untuk subsidi tepat sasaran tapi mengapa memilih desain solusi teknologi berbentuk Aplikasi, padahal masih banyak solusi teknologi yang lebih praktis, aman dan tepat guna.

Disini terlihat tujuan yang ingin dicapai adalah identifikasi kendaraan yang memiliki cc diatas ukuran tertentu. Dari premis tersebut seharusnya sudah jelas yang seharusnya di cek oleh sistem adalah fisik real kendaraan yang dibawa ke pom. 

Namun jika dilihat dari pemaparan media, sistem aplikasi sekarang hanya memunculkan data kendaraan yang sudah didaftarkan, dan bukan mengecek kondisi real fisik kendaraan yang dibawa ke pom. Pada sistem ini pula mungkin pengecekan kesesuaian real fisik kendaraan masih dilakukan manual oleh petugas pom. 

Jika benar desain sistem seperti itu, masalah akan semakin runyam bagi kaum yang suka meminjam kendaraan, karena mungkin perlu meminjam hp atau account teman kita jika ingin mengisi bensin. (atau malah untung karena ga perlu ganti bensin haha)

Dari pemaparan diatas tentu jelas solusinya adalah sistem yang bisa mendeteksi secara real fisik kendaraan. Dengan teknologi CCTV dan Pengenalan Plat Nomor jika disambungkan dengan data base Nomor kendaraan nasional seharusnya sudah cukup untuk menjadi solusi masalah ini. 

Dan akan lebih reliable jika ditambahkan research AI yang dapat mengelompokkan kendaraan ber cc tinggi. Jika ditelisik lebih lanjut ternyata sistem CCTV ini sebenarnya sudah menjadi agenda kementrian untuk mendeteksi kebocoran atau penyelewengan bensin di lokasi pom. Namun entah kenapa tidak diintegrasikan juga dengan sistem subsidi tepat sasaran yang kita bahas kali ini. 

Padahal dengan sistem seperti ini akan mengurangi resiko petugas pom yang mungkin masih mengecek kendaraan secara manual. Selain itu sistem CCTV ini akan sejalan dengan sistem ETLE(Electronic Traffic Law Enforcement) kepolisian agar masyarakat menggunakan plat nomor sesuai standar agar bisa melakukan pengisian bensin. Kita sebagai masyarakat biasa tentunya tidak tahu pertimbangan apa saja sehingga sistem aplikasi ini yang dipilih. Tentunya kita mengharapkan jika selanjutnya ada keterangan mendetail dari pihak petragakure di desa konoha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun