Kuantitas dan kualitas sebenarnya harus berjalan secara beriringan, dengan komitmen yang tegas dalam perkaderan. Namun pada persoalan recruitment, kualitas harus berada pada posisi awal sebagai daya tarik bergabungnya calon kader HMI secara formal.
7. Antar Optimisme Dan Pesimisme
Degradasi yang sedang dialami HMI Cabang Labuhanbatu Raya mempengaruhi paradigma dan keyakinan berproses setiap kader. Pengaruh baik dan buruk berdatangan, sehingga optimisme dan pesimisme juga hadir dalam diri setiap kader.
Degradasi menimbulkan berbagai fenomena serius pada benak kadernya, mulai dari menua dalam ketidakjelasan berproses, program komisariat tanpa kontribusi cabang, mencari pelarian berproses, dan fenomena lainnya.
Pada problematika ketujuh ini, jawaban sesungguhnya adalah harus tegas pada optimisme sejati kader HMI. Â Secara filosofis, menjadi kader HMI adalah menjadi mahasiswa Islam yang sesungguhnya.
8. Kaderisasi Informal (Followup)
Kaderisasi informal artinya kaderisasi tidak formal secara internal ke-HMI-an, kaderisasi informal mengakomodir kader HMI untuk berproses lebih dalam dalam berbagai kegiatan internal maupun eksternal tanpa kaderisasi khusus.
Hal tersebut dapat juga diartikan followup setelah lulus mengikuti training formal HMI, sehingga wajar proses inilah yang selalu menjadi romantisme alumni-alumni HMI mengingat masa lalunya sebagai kader HMI hingga menjadikannya cinta kepada HMI.
HMI Cabang Labuhanbatu Raya sedang kehilangan identitas dalam persoalan kaderisasi informalnya. Tiga tahun lamanya, HMI Cabang Labuhanbatu Raya mengalami degradasi yang meluas. Egosektoral kekuasaan kelas cabang telah mengabaikan budaya intelektual yang spesial milik HMI. Melalui followup, militasi seorang muslim terbentuk, terbina, dan berkembang.
9. Adminstrasi Dan Kesekretariatan
Kerapian HMI jelas dikenal dari sistem dan proses yang mengatur tentang adminstrasi dan kesekretariatannya. Adminstrasi dan kesekretariatan harus jelas dan tepat guna terciptanya sejarah fomal dan moral keorganisasian, yang nantinya diharapkan mampu menjadi pengalaman berorganisasi dengan baik dan benar.
Pengurus HMI Cabang Labuhanbatu Raya Periode 2018-2019 sepatutnya tidak bisa mengabaikan problematika tidak adanya sekretariat cabang. Sekretariat bagi HMI sendiri memiliki arti khusus, budaya berdiskusi dan membaca setiap kader HMI banyak lahir dan berkembang darinya. Sekretariat juga sebagai rumah dan saksi bisu atas berkembang atau tidaknya suatu cabang.