"Perlukah melakukan personal branding untuk penulis lepas?"
Mungkin tak sedikit dari Anda yang berprofesi sebagai penulis lepas dan sudah mendapatkan proyek atau job -- mengajukan pertanyaan ini kepada diri sendiri.Â
Mempertanyakan, untuk apa melakukan personal branding, sementara diri sudah aman-aman saja pemasukan dan proyeknya. Toh tinggal susun portofolio jika mau melamar sebagai penulis lepas, jadi tak perlu repot-repot membranding diri 'kan?
Nah, akan tetapi, kita perlu tahu bahwa di dunia ini banyak sekali yang berprofesi sebagai penulis lepas. Jika kita tidak menampilkan diri ke publik sebagai penulis lepas yang outstanding, maka kita akan kehilangan banyak kesempatan. Mulai dari peluang untuk kenaikan pemasukan, memperoleh proyek-proyek lain yang menggiurkan, dan dikenal oleh klien-klien dari berbagai latar belakang.
Baca juga:
Bisa saja pintu peluang yang awalnya terbuka lebar, kemudian tertutup rapat-rapat lantaran Anda kurang dikenal sebagai penulis lepas. Akibat jangka panjangnya, Anda bisa kalah saing sebagai penulis lepas dan terpaksa gulung tikar dari profesi ini.
Sebagai penulis lepas yang mencintai pekerjaannya, tentu Anda tidak menginginkan hal ini terjadi bukan? Tidak terbayangkan sekali kan, bagaimana jadinya ketika hobi kita tidak lagi bisa berperan sebagai pekerjaan?
Apa itu personal branding?
Oleh karena itu -- saya, Anda, dan kita semua -- perlu sekali melakukan personal branding. Yaitu sebuah kegiatan yang mempromosikan karakter, kelebihan, dan apa yang kita punyai kepada publik atau masyarakat luas.Â
Aktivitas ini dilakukan secara terus-menerus tanpa henti, sampai-sampai sosok Anda yang sesungguhnya meresap betul dalam alam bawah sadar publik. Persolan branding yang kuat dapat ditemui dari kejadian; ketika mereka mendengar atau membaca suatu susunan kata, maka ingatan mereka akan mengasosiasikannya pada diri Anda.Â
Dengan demikian, personal branding untuk penulis lepas adalah suatu usaha tanpa henti yang Anda lakukan dalam rangka mempromosikan diri sebagai penulis lepas. Upaya ini bukanlah pencitraan diri belaka, di mana Anda mempertontonkan kehebatan Anda dalam menulis, padahal belum ada bukti yang menguatkan pernyataan Anda. Melainkan, personal branding benar-benar menunjukkan kemampuan Anda apa adanya -- bahkan kalau bisa profesionalitas Anda sebagai penulis lepas.
Lalu, seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, personal branding benar-benar membawa manfaat bagi para penulis lepas. Mulai dari terbukanya peluang kerja sama dengan klien atau penulis lepas lainnya, diundang sebagai pembicara, dan keuntungan-keuntungan lainnya -- yang pastinya bakal menjebol dompet saku Anda.
Wah, mendengar hal ini, tentu personal branding sangat memompa antusias Anda bukan? Jadi tidak sabar untuk melakukan personal branding 'kan? Oleh karena itu, berikut saya bagikan tips dan trik membangun personal branding berdasarkan pengalaman saya. Check it out!
1. Menulis di media online
Kenapa menulis di media online bisa membantu personal branding diri Anda sebagai penulis lepas? Jadi begini, jika Anda sering mempublikasi tulisan-tulisan anda di media online, entah itu di blog pribadi, kompasiana, atau media online lainnya, maka lama-kelamaan Anda akan memenuhi halaman google. Lho, apa hubungannya personal branding dengan google?
Kalau mengikuti kaidah search engine optimization (SEO) -- tolong dikoreksi jika salah -- maka nama Anda yang mengapit dalam tulisan-tulisan Anda akan muncul sebagai keyword.Â
Semakin banyak nama Anda disebut dalam berbagai media online, maka semakin banyak jumlah penyebutan keyword nama Anda. Dan ketika anda memasukkan nama Anda dalam mesin pencarian google....klik! Nama Anda pun muncul di semua media online yang memuat tulisan Anda!
Kemunculan nama Anda di google jua tidak sekadar memasarkan dan mempopulerkan diri Anda sebagai penulis lepas. Di hadapan klien atau Human Resource Development (HRD) pun Anda akan terlihat sebagai penulis lepas yang memiliki kredibilitas dan profesionalitas tinggi dalam bekerja. Mereka tidak akan ragu-ragu dalam merekrut Anda sebagai rekan kerja untuk kepentingan masa depan proyek atau perusahaan. Â
Maka dari itu, Anda bisa melakukan langkah poin ini dengan menulis di blog pribadi, kompasiana, atau media online lainnya. Buatlah tulisan setiap hari secara rutin. Jangan pernah berhenti atau bermalas-malasan. Kalau bisa, jangan hanya menulis di satu media tertentu saja. Kirimlah tulisan Anda ke berbagai media online, agar banyak nama Anda yang tercantum sehingga bisa muncul di google!Â
Bagi Anda yang baru atau mau memulai menulis lepas, Anda bisa mempublikasikan tulisan-tulisan Anda yang lebih mudah terlebih dahulu. Misal di blog pribadi, blog yang membuka pengiriman naskah tulisan, atau kompasiana.Â
Setelah tulisan-tulisan Anda sudah banyak yang terpublikasi, dan Anda merasa diri semakin mahir dalam menulis, Anda kemudian bisa mengirim tulisan ke media online ternama dengan daya saing tinggi. Jika berhasil tulisan Anda diterbitkan di media ternama ini, kredibilitas Anda sebagai penulis lepas pun akan menguat.Â
2. Sebar tulisan di media sosial
Setelah menulis di media online, langkah selanjutnya adalah menyebarkan tulisan di media sosial yang Anda punya. Baik itu di Instagram, Facebook, ataupun LinkedIn. Tahap ini mesti Anda lalui untuk  membuat solid personal branding Anda sebagai penulis lepas. Dan setiap tulisan Anda yang dimuat, sebisa mungkin benar-benar disebar di media sosial Anda.
Jangan malu dan takut pandangan orang lain atas kualitas tulisan Anda. Jika ada yang menghina tulisan Anda, abaikan saja dan anggap angin berlalu, karena asumsi yang mereka berikan tidak mempengaruhi ke depannya seperti apa. Mereka tidak mendapatkan keuntungan apapun dari melakukan itu, dan Anda pun tidak dirugikan dari mengabaikan hujatan mereka (catatan: jika mental Anda kuat dan memilih cuek).
Hempaskan jauh-jauh pemikiran ini dan cobalah bayangkan keuntungan jangka panjangnya ketika tulisan-tulisan Anda rutin sebarkan. Tentu banyak rezeki-rezeki yang bakal datang begitu saja, tanpa kita duga-duga!
3. Menjalin relasi dengan sesama penulis lepas
Menjalin hubungan dengan berbagai penulis lepas tak dimungkiri dapat menambah rezeki Anda. Berbagai manfaat anda peroleh dari berkoneksi dengan penulis lepas lain, di antaranya adalah: menambah teman, memacu semangat kerja, kerja sama bisnis, oper-terima proyek, dan lain-lainnya.
Banyak sekali cara-cara yang bisa Anda lakukan untuk berkoneksi dengan para penulis lepas lainnya. Seperti berkenalan lewat akun media sosial (saling follow akun instagram, misalnya. Jangan gengsi!), bergabung dengan komunitas penulis lepas, dan cara-cara kreatif yang mungkin terlintas di pikiran Anda, namun tidak merasuki benak saya. Â
Nah itu dia 3 Cara Mudah Membangun Personal Branding untuk Penulis Lepas versi pengalaman pribadi saya. Bagi Anda yang kurang sepakat atau ingin menambahkan poin-poin tulisan saya, silahkan isi kolom komentar di bawah.Â
Saya sangat terbuka dengan pendapat Anda, karena selain membuka pandangan saya, tanggapan Anda dapat menjadi bahan tulisan saya berikutnya. Terima kasih dan sampai berjumpa di artikel penulisan lainnya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H