Mohon tunggu...
Habibah Auni
Habibah Auni Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Seorang penulis lepas amatir yang berdedikasi penuh dalam mengasah kemampuan menulisnya.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

3 Manfaat Melakukan Content Writing yang Wajib Diketahui!

3 Januari 2021   05:18 Diperbarui: 3 Januari 2021   05:22 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar sambil menulis! (Sumber: unsplash)

Bagi saya, menulis adalah pekerjaan yang sangat menyenangkan. Sebab dengan menulislah imaji dan pengetahuan dapat diungkapkan dengan gamblang, serta diksi-diksi indah bisa dikreasikan secara indah. Menulis jua mampu mengeluarkan perkara-perkara yang mengganjal pikiran, sehingga darinya kita dapat bergerak bebas tanpa beban.

Baca juga: Menulis Karena Penulis Lain

Apalagi jika jenis tulisan yang digarap adalah content writing; tulisan ringan yang dipublikasikan di blog, website, atau wordpress. Memang setiap orang memiliki pendapatnya masing-masing mengenai tipe tulisan yang paling disukai. Namun, mengikuti itikad kehadiran tulisan ini, izinkan saya memberitahu Anda sedikit pengetahuan saya atas manfaat melakukan content writing.

1. Mencurahkan isi jiwa

Adalah deretan aksara simbol rasa – poin lebih dari content writing – yang mau tak mau membuat diri saya mencintainya. Jika Anda berpikir bahwa menulis artikel tidak mesti atau tidak bisa menyisipkan emosi, maka ada yang keliru dalam bayang Anda. Meskipun content writing mayoritas adalah karya non-fiksi, sebagaimana menggambar, kita pun bebas menerjemahkan daya khayal dan jejak rasa kita ke dalam tulisan.

Ya, content writing tidak mengharuskan kita untuk menulis dalam bahasa yang berat dan baku, kecuali jika Anda bekerja sebagai content writer di suatu perusahaan. Menulis lewat blog pribadi, misalnya, membebaskan Anda untuk membuat tulisan dengan gaya bahasa sendiri. Anda tidak akan terkekang oleh aturan-aturan, dan jemari pun dapat indah menari elok di atas keyboard!

2. Media pembelajaran

Belajar sambil menulis! (Sumber: unsplash)
Belajar sambil menulis! (Sumber: unsplash)

Content writing tidak pula mewajibkan kita untuk menjadi seseorang yang ahli terlebih dahulu, untuk kemudian baru bisa memulai berkarya. Cukup bermodalkan paham terhadap topik bahasan yang Anda sukai – misal politik, ekonomi, ataupun sosial – berpuluh-puluh artikel pun akan jadi di tangan Anda. Dan selama proses menulis itu, Anda juga mengalami pembelajaran secara mandiri, yakni bagaimana memahami topik yang ingin dikuasai. Lambat laut Anda pun akan mahir dalam dua hal, yakni dalam menulis dan suatu topik yang gemar Anda angkat.

3. Membantu banyak orang

Content writing bisa bantu orang lain?? (Sumber: unsplash)
Content writing bisa bantu orang lain?? (Sumber: unsplash)

Barangkali ada beberapa dari Anda yang memahami lebih tentang content writing daripada saya, yang memiliki banyak pengalaman sebagai content writer. Sudah mafhum betul seperti apa content writing yang sesungguhnya, apa saja yang dilakukan, dan apa saja keuntungannya. Yang pasti – selain sebagai bentuk pengungkapan rasa dan pembelajaran – saya ingin memberi tahu Anda keistimewaan lain dari melakukan content writing. Dengan melakukan kegiatan ini, Anda tahu, kita dapat mengalirkan banyak rezeki pada diri sendiri dan orang lain.

Alasannya sederhana. Ketika gagasan kreatif kita berhasil memproduksi suatu karya tulis lalu dipublikasikan, barang tentu karya itu dibaca orang-orang. Mungkin dibaca sedikit orang, tapi bisa jua dicermati banyak orang. Ketika dibaca inilah, dan diingat-ingat secara ranum oleh pembaca – maka sesungguhnya kita sebagai content writer tengah menyebarluaskan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Di samping itu, siapa tahu dengan membuat content writing kita menggerakkan dan memotivasi orang-orang untuk ikut menulis. Bukankah ini perkara yang mulia, mengingat *mohon maaf* minimnya daya literasi bangsa kita? Memang content writing tergolong dalam kegiatan menulis yang mudah untuk dilakukan. Akan tetapi, jika pembaca tulisan kita terpacu untuk menulis, bukankah kita sebenarnya sedang meningkatkan tingkat literasi mereka secara perlahan-lahan ataupun cepat?

Tetaplah membuat content writing, bagi Anda yang tengah menggeluti bidang ini. Dan bagi Anda yang belum terjun dan sedang berpikir-pikir, mungkin tulisan ini bisa menjadi pertimbangan Anda untuk membikin content writing atau tidak. Meskipun namanya tidak seharum pekerjaan lainnya, jangan anggap kecil content writing!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun