Mohon tunggu...
Habibah Solehah
Habibah Solehah Mohon Tunggu... Guru - Linguistik dan Sastra

Terbuka untuk kritik dan saran yang membangun perbaikan penulisan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Tiga Konteks Visual Lirik Lagu

12 Maret 2022   03:00 Diperbarui: 12 Maret 2022   06:01 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Konteks visual pertama diunggah pada bulan Oktober 2021 adegan awal dimulai, seorang lelaki dewasa membuang kantong plastik bekas pakai berwarna merah ke udara hingga melayang-layang menghampiri orang-orang di beberapa tempat yang jauh dari lokasi awal dibuangnya plastik merah tersebut hingga pada akhirnya plastik merah ternyata kembali pada pemilik yang membuangnya secara sembarangan dan menyadarkannya untuk membuang plastik bekas tersebut ke tempat sampah anorganik. Adegan berakhir tepat pada lirik "kita kan jumpa lagi"

Konteks visual kedua diunggah pada november 2021, mengangkat potret di dalam rumah dengan konteks sorang anak (dewasa) membuang sampah gulungan perekat plastik bekas dari kemasan paket. Perekat yang digulung-gulung tersebut dibuang sembarang di lantai hingga terinjak orang lain yang berada di rumah tersebut, perekat lalu menggelinding ke beberapa ruangan rumah  sampai ditemukan kembali oleh orang pertama yang membuangnya tepat pada lirik "kita kan jumpa lagi", hingga pada akhirnya dibuang ke tempat sampah yang sudah tersedia di salah satu ruang rumah tersebut.

Konteks visual ketiga diunggah pada bulan Desember 2021 yang kembali mengangkat konteks ruang terbuka, yakni berlokasi di pantai. Seorang laki-laki dewasa meletakkan styrofoam bekas makanan di dekat kaki kursi tempatnya duduk bersantai menghadap lautan. Angin menerbangkan. Styrofoam tersebut dari pantai ke lautan hingga terombang-ambing mengenai orang-orang yang sedang berenang di laut. Seperti pada konteks visual sebelumnya, tokoh pemilik sampah  kembali bertemu dengan sampah yang dibuangnya, styrofoam pun kembali pada pemiliknya yang hendak mengabadikan lautan di garis pantai melalui tangkapan kamera gawai tepat pada lirik "kita kan jumpa lagi". Hal tersebut menyadarkan pemilik sampah untuk membuangnya ke tempat sampah bertuliskan "anorganik" yang telah disediakan pihak lokasi wisata.

Dari ketiga konteks visual tersebut dapat disimpulkan bahwa lirik "kita kan jumpa lagi" merupakan pesan akhir dan pesan utama dari iklan tersebut. Konteks iklan pun menunjukkan kurangnya kesadaran manusia terhadap lingkungan bahwa sampah yang kita buang sembarangan tidak akan dibuang oleh orang lain, justru akan kembali lagi pada kita sebagai pemiliknya dalam bentuk dan kondisi berbeda. Bahkan pesan lebih dalamnya, sampah yang kembali dapat berupa bencana sampah mengkhawatirkan hingga merugikan lingkungan.

Sumber kanal youtube: https://www.youtube.com/channel/UCFfaubHv-TLvNsQ2pbD2Mcw

Sumber teori               : Saifullah, Aceng Rhendi. 2018. Semantik dan Dinamika Pergulatan Makna. Jakarta: Bumi Aksara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun