Mohon tunggu...
Siti Habibah
Siti Habibah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa di Universitas Islam Negeri Semarang yang sedang menempuh pendidikan S1 kimia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Walisongo Go Green: Menipisnya Lahan Paru-Paru Dunia

11 November 2021   10:00 Diperbarui: 11 November 2021   10:03 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hutan merupakan salah satu ekosistem yang berperan penting bagi keberlangsungan kehidupan makhluk hidup. Selain sebagai tempat habitat hewan, hutan juga berperan sebagai penghasil oksigen. Oksigen adalah zat kimia berupa gas yang digunakan manusia untuk bernafas.  Tanpa adanya oksigen manusia tidak akan bisa bernafas dan mengakibatkan kematian. Maka dari itu, hutan di sebut sebagai paru-paru dunia karena hutan menghasilkan oksigen yang digunakan manusia untuk bernafas.

Istilah paru-paru dunia ini mengerucut kepada hutan yang sangat luas. Ada tiga hutan di berbagai belahan bumi yang diakui sebagai paru-paru dunia. Hutan pertama yang menjadi paru-paru dunia ada di negara Brasil. Dilansir dari media berita online CNN Indonesia sebanyak 40% Hutan Amazon berada di Brasil dan selama 40 tahun terakhir, hutan Amazon di Brasil kehilangan lebih dari 18% wilayahnya. Penyebab berkurangnya wilayah ini dikarenakan penebangan liar, peternakan kedelai, dan peternakan sapi. Hutan kedua yang menjadi paru-paru dunia adalah hutan hujan yang berada di negara Kongo. Mengutip National Geographic, Kongo menjadi negara kedua dengan hutan hujan terbesar di dunia. 

Sebanyak 60% wilayah Kongo merupakan hutan hujan. Selanjutnya negara yang menjadi paru-paru dunia adala Indonesia. Mengutip dari World Resources Institute (WRI), sebagian dari hutan hujan tropis di dunia terdapat di Indonesia. Indonesia juga memiliki hutan mangrove yang terluas di dunia. Luasnya diperkirakan mencapai 4,25 juta hektare pada awal tahun 1990-an. Hutan Indonesia, seperti hutan di berbagai negara, juga mengalami ancaman deforestasi yang terus membayangi keberlangsungannya.

Menipisnya paru-paru dunia ini harus segera ditanggulangi oleh kita, khususnya masyarakat Indonesia. Kita harus menjaga hutan-hutan di Indonesia agar tidak semakin tergeser oleh  pembebasan lahan hutan maupun kebakaran hutan karena kelalaian kita sebagai manusia. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara sederhana yang dimulai dari diri sendiri.  

Cara sederhana yang bisa kita lakukan adalah membuang sampah pada tempatnya, meminimalisir penggunaan plastik, meminimalisir penggunaan kendaraan bermotor, dan menanam tanaman di lingkungan tempat tinggal kita. Kita juga bisa mengikuti klub-klub pecinta alam atau klub-klub yang mengadakan reboisasi linkungan yang ada di sekitar kita. Alam sudah memberikan banyak kontribusi untuk kelangsungan kehidupan manusia. Sekarang adalah saatnya bagi kita, manusia untuk menjaga alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun