Mohon tunggu...
Habibah
Habibah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selain menulis di Kompasiana, saya juga menulis di brownisnis.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Film

Upin Ipin dan Kura-Kura

18 Februari 2024   21:36 Diperbarui: 18 Februari 2024   21:40 10009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: facebook.com/upinipinofficial

Siapa yang tak mengenal kartun Upin dan Ipin. Kartun bocah kembar asal Malaysia yang ditayangkan di TV Indonesia dan masih bertahan dari dulu hingga sekarang.

Jelas dari namanya, Upin dan Ipin adalah kartun yang menceritakan anak kecil kembar bernama Upin dan Ipin bersama kawan-kawannya di Tadika Mesra. Mengiringi cerita tersebut, ada juga tokoh kakak sulung dan nenek mereka, beserta tokoh-tokoh figuran lainnya.

Meski menceritakan sepasang bocah kembar, Upin Ipin juga pernah menceritakan tentang dongeng Kura-Kura dan Kelinci dalam salah satu episodenya. Apa kamu juga masih ingat?

Dalam episode tersebut, Upin dan Ipin berperan sebagai Kura-Kura. Sedangkan Kelinci diperankan oleh Mail, dan teman-teman lainnya ada yang berperan sebagai pohon, monyet, dan lain-lain.

Suatu ketika, Kelinci bertemu Kura-Kura dan meledeknya karena Kura-Kura berlari sangat lambat. Berbeda dengan dirinya yang bisa berlari kencang. Ia pun menunjukkan kecepatan berlarinya di hadapan Kura-Kura.

Melihat Kelinci yang amat sombong, Kura-Kura pun menantangnya untuk lomba lari. Mendengar tawaran tersebut, lagi-lagi Kelinci meledek Kura-Kura dan langsung menyanggupi tantangan tersebut.

Keesokan harinya, Kura-Kura dan Kelinci lomba lari dengan disaksikan oleh teman-temannya. Perlombaan pun dimulai setelah Beruang Ehsan, memberi aba-aba.

Beberapa detik setelah aba-aba dari Si Beruang, Kelinci langsung berlari kencang meninggalkan Kura-Kura yang masih berlari tidak jauh dari garis start. Tetapi, hal tak terduga terjadi. Kelinci meremehkan lomba itu dan justru memilih beristirahat di Pohon Jarjit sambil memakan wortel. Hingga akhirnya, Kelinci pun tertidur.

Sementara itu, Kura-Kura masih terus berlari hingga melewati Kelinci yang tengah tertidur pulas. Melihat Kura-Kura yang sedang berlari, Si Pohon pun menyemangati Kura-Kura dan menyuruhnya agar berlari lebih cepat.

Ketika Kura-Kura hampir mendekati garis finish, Ayam Ijat melihatnya dan memberi sorakan semangat bersama teman-temannya. Sorakan itu terdengar di telinga Si Pohon, sehingga ia ikut meneriakan semangat dari jauh.

Sontak, Kelinci terbangun dari tidurnya dan lekas berlari kencang meski Pohon mendorongnya untuk tertidur kembali. Akhirnya, Kelinci dan Kura-Kura menginjak garis finish hampir bersamaan. Namun sebuah foto jepretan kamera Ayam Ijat menjadi bukti siapa pemenang sebenarnya. Foto itu pun dicetak dan diserahkan kepada Beruang Ehsan.

Setelah bisa melihat foto dengan jelas, Beruang Ehsan mengumumkan siapa pemenangnya. Kelinci yang tak sabaran berharap bahwa ia adalah pemenangnya. Namun, kemenangan saat itu berada di pihak Kura-Kura. Binatang yang bisa berlari jauh lebih lambat dibanding dirinya. Kemenangan itu pun dirayakan oleh Kura-Kura dan teman-temannya, termasuk Kucing Mei Mei dan Rusa Fizi.

Kawan, itu memang hanya cerita dalam sebuah kartun anak-anak. Namun, kisah Kura-Kura dan Kelinci dalam kartun Upin dan Ipin ini menyimpan pesan mendalam bagi kita semua. Kelinci yang sombong tentu tidak patut ditiru. Dan seperti kura-kura yang tetap teguh meski berjalan lambat, kita juga mesti berusaha sungguh-sungguh dengan melewati langkah-langkah kecil yang terus-menerus dilakukan.

Mungkin, benar kiranya ucapan orang: "Pelan tapi Pasti." Pelan-pelan, asalkan kita punya tujuan. Pelan-pelan, asalkan kita terus berusaha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun