Pernah ngga sih kamu ditawarin oleh seseorang, yang menawarkan cara mudah dapat omset jutaan dalam satu hari, Atau seperti ini "bergabunglah dengan bisnis kami dan nikmati hasilnya, sehingga masa mudamu dapat liburan di luar negeri seperti kami." Sebaiknya jika kamu mendapatkan tawaran seperti itu coba pertimbangkan dulu! Biasanya orang yang melakukan tawaran seperti itu adalah sales MLM.
Tentang MLM
MLM (Multi Level Marketing ) telah menjadi subjek perdebatan yang hangat dalam beberapa tahun terakhir. Dengan klaim berpenghasilan besar dan  janji kesuksesan yang menarik, banyak orang yang tertarik untuk terlibat dalam bisnis ini. Namun, ada juga skeptisme yang berkembang terhadap model bisnis ini, terutama terkait keberlanjutan, etika, dan dampaknya pada masyarakat.
Pertimbangan jika ingin masuk MLM
Jika kamu ingin terjun  ke dalam bisnis MLM ini, sebaiknya kamu perhatikan pertimbangan di bawah ini :
1. Janji-janji tidak realistis
Beberapa perusahaan MLM atau anggotanya dapat membuat klaim yang berlebihan atau tidak realistis tentang potensi penghasilan atau manfaat produk, yang dapat membingungkan atau menyesatkan masyarakat.
2. Taktik penjualan yang agresif
Beberapa orang yang terlibat dalam MLM dapat menggunakan taktik penjualan yang agresif atau mengganggu, yang dapat mengganggu masyarakat atau membuat mereka merasa tertekan.
3. Kegagalan umum dalam bisnis MLM
Fakta bahwa banyak orang yang terlibat dalam bisnis MLM tidak berhasil mencapai kesuksesan finansial dapat menciptakan citra negatif tentang industri ini secara keseluruhan.
4. Risiko keuangan yang tinggi
Bisnis MLM sering kali melibatkan biaya awal yang tinggi untuk bergabung, dan tidak ada jaminan bahwa Anda akan mendapatkan pengembalian investasi yang sepadan. Banyak orang yang terlibat dalam MLM mengalami kerugian finansial yang signifikan.
5. Fokus pada merekrut daripada menjual produk
Model bisnis MLM sering kali mendorong anggotanya untuk lebih fokus pada merekrut anggota baru daripada menjual produk secara efektif. Hal ini dapat menciptakan dinamika yang tidak sehat dan menekankan hubungan jaringan daripada nilai produk itu sendiri.
6. Berpotensi untuk merusak hubungan personal
Teknik pemasaran dan merekrut dalam bisnis MLM dapat menyebabkan ketegangan atau kerusakan dalam hubungan personal dengan teman, keluarga, atau kenalan yang merasa terganggu oleh pendekatan pemasaran yang agresif atau manipulatif.
Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang yang terlibat dalam MLM bertanggung jawab atas tindakan-tindakan ini, dan ada juga individu yang menjalankan bisnis mereka dengan etika yang tinggi dan menghormati kebutuhan dan kepentingan konsumen. Memilih untuk tidak terjun ke dalam bisnis MLM adalah keputusan yang bijak untuk beberapa orang, terutama jika mereka mempertimbangkan risiko finansial, integritas etis, dan prioritas pribadi mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI