Seseorang pernah mengatakan kepada saya jadilah orang yang fleksibel yaitu orang yang mampu menempatkan diri pada lingkungannya. Ketika kita sedang berbicara dengan orang yang lebih dewasa dengan kita, sudah sepantasnya kita menghormatinya tapi bukan berarti hormat seperti pasukan pada komandanya ya... akan tetapi setidaknya mampu menempatkan diri pada posisinya. Begitu pula saat kita pada lingkungan yang mungkin tidak sesuai dengan kepribadian kita, maka sudah sepantasnya kita menghargainya. Karena apapun yang ada di dunia ini pasti alasan penciptaanya, seperti ada langit ada bumi, ada baik pasti ada buruk, ada sulit pasti juga ada mudah. Semua ada alasanya yang mungkin kita jarang memikirkannya.
Siapa sich orang yang gak pernah mengalami kesulitan, saya yakin semua orang pasti pernah mengalaminya. Coba tanyakan pada diri pribadi sesulit apakah sich kesulitan yang pernah kita alami. Setinggi gunung kah...??? atau seluas lautan kah...??. Padahal kalau kita mau tersenyum saja, pasti sebelum kita berangkat perang melawan masalah itu sendiri pasti kita sudah diberi bonus keringanan oleh Sang Pencipta Masalah. Keluhan-keluhan hanya ada dimulut saja, tetapi tidak mampu mengubah keadaan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kita harus terus berjuang untuk menjadi pribadi yang pandai bersyukur dengan begitu apa yang diberikan kepada kita tidak sia-sia. Yakinlah bahwa kesulitan yang kita alami semata-mata hanya ingin mengantarkan kita pada pribadi yang lebih bijak terhadap kehidupan.
Dan untuk kesempatan umur hari ini hanya dua kata yaitu Perbaikan dan Kebaikan.
salam cinta
habb nissa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H