Mohon tunggu...
Habbie.id
Habbie.id Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Menyukai dunia pendidikan dan parenting

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

ASI Seret Karena Stress, Mitos atau Fakta, ya?

16 Oktober 2023   09:39 Diperbarui: 16 Oktober 2023   10:39 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Freepik 

ASI punya peran penting dalam perkembangan Baby. Tapi seringkali banyak Mommy yang bermasalah terhadap produksi ASI, salah satunya adalah ASI seret yang menyebabkan Baby jadi rewel. Apa benar ASI seret karena stress, seberapa berperannya kondisi psikologis Mommy untuk menjaga produksi ASI?

Stress adalah reaksi tubuh terhadap suatu perubahan, biasanya hal ini dialami oleh Mommy karena perubahan status dari ibu yang hamil menjadi ibu yang melahirkan. Ternyata tingkat stress yang tinggi bisa menyebabkan kesulitan pada refleks let-down ASI, yang kemudian menyebabkan produksi ASI menurun.

Apa yang Terjadi Ketika Tubuh Mommy Mengalami Stress saat Menyusui?

Ketika ibu mengalami stress, let down reflex atau milk ejection reflex bisa terjadi. Reaksi ini merupakan reaksi alami yang tubuh miliki, terutama pada ibu yang sedang menyusui. Jika bayi menempel pada payudara ibu dan mulai menghisap, otak akan melepaskan hormone prolactin dan oksitosin. Kedua hormone ini punya peran untuk memproduksi dan memicu pelepasan ASI.

Lalu bagaimana jika Mommy mengalami stress? Maka hormon oksitosin akan terganggu jumlahnya dan produksi ASI menurun. Akibatnya Baby pun tidak bisa mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk perkembangan tubuhnya.

Penyebab Stress pada Mommy

Stress pada setiap Mommy berbeda-beda, tapi mengetahui apa penyebab stress bisa membantu Mommy untuk mengantisipasi dan mencegahnya menjadi lebih parah. Beberapa faktor penyebab stress bagi ibu menyusui antara lain:

  • Pengalaman Buruk saat Melahirkan

Rasa sakit setelah melahirkan ternyata bisa menyebabkan post partum depression. Belum pulih dari rasa sakit dari melahirkan, Mommy masih harus menyusui dan mengalami nyeri pada putting atau payudara yang bengkak. Ini tentunya menyebabkan stress berkepanjangan pada Mommy, apalagi jika tak mendapat dukungan dari keluarga.

  • Tidak Percaya Diri Ketika Menyusui

Mommy pasti ingin memberikan yang terbaik untuk Baby. Masalahnya keinginan tersebut kadang terlalu tinggi sehingga menghasilkan rasa khawatir berlebih. Tanpa sadar, ini akan mempengaruhi kualitas ASI dan membuat jumlah produksinya jadi makin sedikit.

  • Kelelahan sebagai Ibu yang Menyusui

Selain lelah pasca melahirkan, Mommy juga bisa merasa lelah karena harus mengurus Baby newborn. Bukan tanpa alasan, Mommy harus selalu stand by di dekat Baby untuk memenuhi semua kebutuhannya. Faktor ini pula yang kemudian menjadi penyebab mengapa produksi ASI menurun jumlahnya, apalagi jika Mommy tidak mendapat waktu istirahat yang cukup.

  • Rasa Cemas dan Malu saat Menyusui

Memang tidak semua, tapi beberapa wanita merasa tidak nyaman karena harus memperlihatkan payudaranya untuk menyusui, khususnya pasca melahirkan. Hal yang sama ketika melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), banyak Mommy yang merasa kurang nyaman karena harus dijaga oleh perawat. Bisa saja rasa tidak nyaman dan malu ini mengakibatkan stress berlebih pada ibu menyusui.

  • Masalah saat Menyusui

Selama melakukan aktifitas menyusui, ASI seret sebelah atau dua-duanya bisa disebabkan karena masalah lain. Misalnya, kesulitan Baby menempelkan mulut pada putting ibu, atau terjadi pembengkakan dan nyeri di payudara. Masalah ini secara tak langsung akan membuat Mommy merasa stress dan frustasi, yang nantinya mengurangi produksi ASI.

  • Masalah Sosial -- Ekonomi

Terakhir, masalah sosial ekonomi juga bisa memberikan dampak stress pada ibu yang sedang menyusui. Diantaranya tekanan sosial terkait cara atau kebiasaan selama kehamilan dan menyusui, mengurus anak ataupun melakukan pekerjaan rumah tangga. Masalah tersebut belum termasuk pengeluaran yang besar selama kehamilan hingga kelahiran juga bisa menambah kadar stress Mommy.

Cara Mengatasi ASI yang Sedikit

ASI seret harus apa ya, mungkin itu yang Mommy pikirkan ketika menghadapi masalah yang sama. Ada beberapa teknik yang bisa Mommy lakukan untuk meningkatkan produksi ASI, diantaranya:

  • Hindari Memberikan Susu Formula

Selama 6 bulan pertama, sebaiknya usahakan untuk tidak memberikan susu formula. Ini dimaksudkan agar Baby mendapatkan nutrisi secara penuh dari ASI. Jika Mommy mengkhawatirkan nutrisi yang akan Baby dapatkan, Mommy bisa melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikan susu formula tambahan.

  • Tingkatkan Intensitas Menyusui

Isapan mulut bayi ternyata bisa memberikan rangsangan untuk produksi ASI di hari berikutnya. Jika memang Baby mendapatkan tambahan nutrisi dari susu formula, Mommy tetap disarankan untuk memompa ASI sesering mungkin untuk menjaga stimulasi produksi ASI.

  • Memahami Proses Menyusui

Sebagai ibu yang menyusui, Mommy harus paham bagaimana peran baru menjadi ibu sekaligus merawat Baby. Mommy harus sadar dan menerima bahwa tidak semua hal berjalan sesuai rencana. Apabila memang terjadi hal yang tak diinginkan, jangan stress dan menyalahkan diri terus menerus. Meski begitu, Mommy tetap harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk.

  • Perhatikan Posisi Menyusui

Sebelum menyusui, Mommy bisa memeriksa terlebih dahulu mulut bayi. Pastikan mulut bayi sudah melekat ke puting dengan sempurna. Kemudian Mommy bisa rileks dan menyamankan diri, sehingga ASI bisa keluar dengan lancar dan terserap sempurna oleh Baby.

  • Terapkan Hidup yang Sehat

Selama proses menyusui dilakukan, Mommy disarankan mengonsumsi makanan yang sehat, menghindari alkohol, rokok, atau makanan yang bisa menurunkan produksi ASI. Mommy bisa minum suplemen atau air putih untuk memastikan nutrisi terserap sempurna. Luangkan waktu sejenak untuk olahraga ringan, meditasi, serta pastikan untuk mendapat istirahat yang cukup.

Dari penjelasan diatas, ASI seret karena stress memang memiliki keterkaitan yang cukup erat. Mommy bisa melakukan konsultasi dengan dokter dan keluarga guna menciptakan ruang yang kondusif selama merawat dan menyusui Baby.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun