Mohon tunggu...
Habakuk peyon
Habakuk peyon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya suka membaca buku, saya seorang photography, Menjelahi dunia tertindas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teruntuk Cinta

9 April 2024   20:53 Diperbarui: 9 April 2024   20:57 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kapan kau berhenti memukuliku?

Tidak cukupkah Kekejamanmu terhadap aku?

Oh...cintaku

 Kau menginjak kepalaku pakai rantai raksasa,

 Kau menginjak kepalaku dengan laras panjang,

kau mengobrak  kediamanku dan membawaku ke dalam kurungan,

Kau telah merendahkan  harga diriku,

Kau telah menganggapku binatang tak bernyawa.

Oh cintaku, aku tak akan diam, aku akan terus teriak dan protes sampai diakhir hidup, aku sudah terlena dan dan tak ada harapan.

Tidak ada harapan bagi aku dan bangsaku,

Tidak ada masa depan yang cerah di tanahku  ini,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun