"Hehe, habis denger cerita kamu tuh kayak film-film gituh, sweet. Beda kayak aku, di kacangin" Altha kembali berceloteh.
***
Dan itulah ritual mereka, setiap pagi, sepulang sekolah, dan saat ada waktu lenggang. Altha yang antusias selalu di jawab dan di tanggapi oleh Niey dengan jawaban yang menurut Altha terketus dan tersingkat.
Jadi mengapa? mengapa sikap Niey berubah?.......
Faktor remajanya adalah salah satu jawabanya, dia mulai moodian(bergantung mood atau mudah berganti keadaan hatinya), berpikir dan lainnya.Â
Itu yang dia alami ketika ia telah mengalami Baligh, atau masuk ke masa remaja. Di sindir dikit, sedih atau marah, di puji dikit, langsung berbunga-bunga, di senggol tuing langsung marah membara.
Ada satu faktor lagi yang membuat Niey berubah, yaitu adalah rasa Cinta. Berbeda dengan teman-teman yang lain, kelas IV sudah love-lovean, saling suka, bahkan sudah jadi mak-comblang (;.
Sebenarnya, yang teman-teman Niey adukan ke guru adalah Niey yang jadi mak-comblang nya(; tapi memang iya sih, Niey itu suka banget gituin temanya, dan jadilah mereka saling suka sama lawan jenis.
Namun, jika Niey mak-comblangin mereka, dan mereka suka, nasib Niey sangat beruntung memiliki teman-teman yang tidak membalasnya-sungguh mulia:), mereka hanya diam, menikmati permainan Niey.
Dan itulah yang terus ada sampai Niey menginjak awal semester I kelas V- dimana Niey masih gitu-gitu, belum terlalu moodian.
Dari semua teman-teman yang di begituin Niey, paling hanya Asma dan Balqis yang berani balas karena sebel. Padahal sebenarnya nasib Niey adalah dia tidak memiliki cinta monyet itu sendiri (; dia belum pernah merasakan bagaimana di gituin, dia dalam keseharianya benar-benar belum pernah menyimpan di dalam hatinya rasa itu, tidak seperti kawan-kawanya yang di gituin sama Niey langsung punya rasa-seperti ada rahasia di ucapan Niey, merubah yang sebelumnya.