Mohon tunggu...
Ruhan
Ruhan Mohon Tunggu... Lainnya - Orang-orang sawah

Mencintai alam, bukan dunia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rasa yang Tersia

9 September 2023   16:08 Diperbarui: 9 September 2023   16:18 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasa yang tersia, terbuang meski tak seberapa, tersembunyi di balik gulma, seakan ada padahal tiada.

Pernah ku bertanya untuk apa, dalam rintihan kata, sembari memicingkan mata, dan berteriak tanpa suara.

Nyatanya, tiada kata 'bahagia', ataupun manisnya gula, apa lagi tentang 'cinta'.

Terbaliknya dunia, penderitaanlah yang berbahagia, dan sebaliknya.

Kini, aku tidak lagi bertanya - tanya, tidak pula menyesalkan realita, apa lagi melawan takdir pencipta.

Bismillah, kata yang menyerahkan segalanya pada pemilik semesta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun