Mohon tunggu...
Leonardi Gunawan
Leonardi Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Warga Negara Biasa Yang Ingin Indonesia Ke Piala Dunia

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Futsal Indonesia Butuh Perhatian Lebih dari Negara

5 Oktober 2022   20:15 Diperbarui: 5 Oktober 2022   20:22 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepopuleran olahraga Futsal di tanah air tentunya tak lepas dari kepopuleran sepakbola lapangan besar yang sudah menjadi olahraga nomor satu di Indonesia. Masyarakat Indonesia mengindentikkan Futsal sebagai "sepakbola mini". Tidak perlu lapangan luas, jumlah pemain relative sedikit, lapangan ada dimana -- mana adalah beberapa faktor pendukung Futsal sangat berkembang di Indonesia.

Secara prestasi pun Futsal Indonesia lebih banyak bisa berbicara daripaa Sepakbola. Di level Asia Tenggara Indonesia hanya kalah dari Thailand. Pada kejuaraan Piala AFF 2022 lalu Indonesia  menyabet runner up sebelum dikalahkan Thailand dalam adu pinalti. Di Sea Games Vietnam, Timnas Futsal Putra Indonesia kembali merebut perak kalah bersaing lagi -- lagi dengan Thailand. Yang terbaru adalalah Timnas Futsal Indonesia berhasil maju sampai babak delapan besar Piala Asia Futsal sebelum dikalahkan Jepang dengan skor tipis 3-2.

Secara peringkat, timnas Futsal Indonesia saat ini menempati peringkat 5 di Asia, dan untuk dunia di peringkat ke 34, Bandingkan dengan sepakbola yang di asia diperingkat ke 33 dan dunia di peringkat ke 155. Dari sini dapat kita lihat bahwa Futsal Indonesia secara prestasi tidak bisa dianggap remeh. Kekuatan timnas kita cukup diperhitungkan di tingkat Internasional.

Yang menjadi pertanyaan bagaimana peran pemrintah dalam memajukan cabang olahraga ini ?  Boleh dibilang pemerintah seakan masih setengah hati dalam mendorong/memajukan olahraga yang mungkin saat ini menjadi olahraga paling popular di Indonesia. Tanya saja anak-anak cowok SMA atau mahasiwa, apa olahraganya saat ini? sebagian besar pasti pernah main Futsal.

Salah satu indikator pemerintah masih setengah - setengah adalah ketika ajang belum ajang Sea Games Vietnam dimulai dan penentuan cabang olahraga yang akan dikirim, Kemenpora bahkan mencoret futsal untuk dikirim ke Vietnam. Dengan alasan bahwa Futsal tidak berpotensi meraih medali. Padahal sebelumnya jelas di ajang AFF  beberapa bulan sebelumnya kita hanya kalah adu pinalti dari Thailand di babak Final.

Belum terdengar bahwa pemerintah baik pusat maupun daerah mempunyai lapangan/stadion khusus Futsal. Futsal selalu nempel / memakai gedung olahrag lain. Pendeknya infrastruktur Futsal saat ini banyak mengandalakan sektor swasta ( baca : sewa lapangan).  Para pencinta Futsal rela membayar lapangan untuk bermain bersama yang rata -- rata besarnya 150 -- 250 rb rupiah per jam untuk biaya sewa lapangan.

Federasi Futsal Indonesia  ( FFI ) sejatinya memang di bawah pengawasan PSSI yang berafiliansi ke FIFA. Tetapi FFI ini memang kepengurusannya boleh dibilang "mandiri". DIketuai oleh Hary Tanoesoedibyo (HT), Federasi ini seakan berjalan sendiri. Amat jarang ketua PSSI membahas mengenai Futsal, Juga para petinggi petinggi negara lainnya membahas mengenai futsal. Singkirkan pemikiran bahwa HT menjadikan FFI ini sebagai alat politiknya, karena selama ini yang kita lihat sudah banyak hal yang dibuat oleh HT untuk kemajuan Futsal.

FFI dibawah HT mungkin saja memang menjadi semacam alat "mempromosikan" kepentingan HT baik di ajang bisnis maupun politik. Namun apakah itu semuanya salah? Disaat tidak ada mau peduli ( mengeluarkan biaya dan tenaga) untuk kemajuan futsal ?

Pemerintah harusnya bisa lebih banyak berbuat untuk kemajuan Futsal. Lewat kemenpora dan bekerja sama dengan dinas Pendiikan, Futsal bisa masuk ke sekolah -- sekolah dari SD sampai jenjang  perguruan TInggi. Tidak perlu lahan yang luas seperti sepakbola. Bisa dimainkan bahkan di halaman sekolah. Tinggal sedikit dorongan dan bimbingan teknis. Adakan turnamen-turnamen rutin dan berjenjang. Pastinya akan didapat bukan lagi puluhan mungkin ratusan bibit-bibit pemain futsal di seluruh Indonesia.

Kalau sudah nampak bibit-bibit dari usia muda tersebut, tentunya kalau nantinya ada yang mau serius melanjutkan ke sepakbola lapangan besar itu tidak sulit. Dasar permainan Futsal hampir sama dengan sepakbola.  Bahkan boleh dibilang secara fisik olahraga futsal lebih menguras fisik karena setiap pemain harus terus berlari turun naik selama pertandingan.

Keberhasilan timnas futsal menembus babak 8 besar di tingkat Asia, semoga menjadikan cambuk bagi pemangku kepentingan olahraga di negeri ini. Untuk lebih "memperhatikan" Futsal. Jangan hanya karena perbedaan cara pendang politik terhadap ketuanya futsalnya menjadi "anak tiri".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun