Mohon tunggu...
Leonardi Gunawan
Leonardi Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Warga Negara Biasa Yang Ingin Indonesia Ke Piala Dunia

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sekali Lagi "The Invincible Hand" Mengalahkan Timnas Indonesia

6 September 2019   16:07 Diperbarui: 11 September 2019   04:00 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jujur bukan mau membandingak antar pelatih, bahwa puncak permainan Timnas dalam 2-3 tahun belakangan memang saat dipegang Luis Milla, terlihat jelas pada waktu perhelatan Asian Games, walaupun akhirnya kita juga harus tersingkir, publik sepak bola mengakui dan puas akan permainan Indonesia. Kita memang kalah tapi kita sudah melawan dengan sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya (Begitu kata Novel Bumi Manusia).

Entahlah mengapa selepas Asian Games itu permainan Timnas Indonesia langsung turun drastis kalau tidak dibilang terjun bebas, padahal tinggal mempertahankan skuad yang ada, dipoles sedikit, yang kurang tinggal dicari, tetapi kerangka tim dan permainan sudah ada. Penulis yakin kalau Timnas kita bisa menyuguhkan permainan seperti saat di Asian Games, untuk level Asia Tenggara Indonesia sudah pasti jadi rajanya.

Melihat permainan semalam, bolehlah penulis berfikir ada sesuatu yang salah dengan Timnas kita, bukan pelatihnya, bukan juga skuadnya, bukan juga pemainnya. Tetapi jauh lebih besar daripada itu, kekuatan yang besar, kuat dan tidak kuasa untuk dilawan oleh para pemain.

"The Invincible Hand" nampaknya masih mempunyai peran yang sangat luas di sini, Siapa itu "The Invincible Hand" mereka adalah pihak pihak yang hanya menyembah uang dan kenikmatan duniawi saja. Kejayaan Sepakbola Indonesia, Nasionalisme, Indonesia bakal Banned FIFA, apalagi memikirikan Indonesia lolos Piala Dunia, tidak ada dalam kamus mereka. 

Yang mereka pikirkan hanya uang masuk uang masuk, berapa keuntungan yang didapat dari setiap pertandingan itu yang paling utama bagi mereka. Jangan bilang mana buktinya ah itu hanya teori dan lain sebagainya. Tetapi satuan tugas yang dibentuk oleh Polri guna memberantas mafia sepakbola telah menunjukkan bukti.

Kedepannya semoga sepak bola Indonesia dapat segera terbebas dari cengkraman kuat tangan-tangan jahat itu. Kita ingin sepak bola kita maju, anak cucu kita nantinya bisa menyaksikan Indonesia berlaga di putaran final Piala Dunia. Kapan? Mungkin kita harus bertanya kepada Ko Chun, Siapa itu Ko Chun? Ko Chun itu tokoh utama yang diperankan Chow Yun Fat dalam God of Gamblers---Dewa Judi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun