Federasi Sepakbola Belanda akhirnya menunjuk mantan pemain nasionalnya dan juga bekas manajer Everton, Ronald Koeman sebagai pelatih kepala di Timnas Senior, mengisi kursi kosong yang ditinggalkan oleh Dick Advocaat yang memutuskan mengundurkan diri menyusul kegagalan "De Oranje" lolos ke putaran final Piala Dunia 2018.
Penunjukan Koeman sebenarnya tidak begitu mengejutkan karena walaupun secara prestasi sendiri Koeman tidak sementereng para seniornya, tetapi secara pengalaman dia saat ini yang paling mumpuni, serta merupakan darah segar yang diharapkan mampu membawa perubahan di era sepakbola modern sekarang.
Koeman merupakan bagian dari generasi emas Belanda yang mengusung total futball. Bersama Van Basten, Gullit, Rijkaard, Edwin Koeman. Generasi merekalah yang berhasil mempersembahkan satu - satunya piala bergengsi di tingkat timnas yakni Piala Eropa 1988.
Setelah dua kali gagal lolos di dua turnamnet paling bergengsi, yakni Piala Eropa 2016 dan juga Piala DUni 2018, tugas berat menanti Koeman ke depan untuk membangun kembali fondasi sepakbola Belanda yang pernah begitu ditakuti dengan gaya total football nya. Tugas Koeman harus mampu mengembalikan kepercayaan diri serta harga diri sepakbola Belanda yang saat ini seperti bukan lagi kekuatan yang menakutkan di Eropa.
Jelas tugas dan tanggung jawab ini bukan sesutau yang mudah, banyak faktor yang harus diperhatikan oleh Koeman, yang paling krusial tentunya adalah ketersediaan pemain yang berkualitas, yang bermain di liga top, yang klubnya berada di papan atas, dan yang bermain secara reguler.
Sepeninggalan generasi emas era Van Persie, Van Der Vaart, Sneijder, Van Bronchost, saat ini skuad Belanda belum juga diisi oleh pemain pemain yang benar-benar memiliki talenta hebat di posisi masing masing. Para pemain di skuad Belanda saat mayoritas bermain di liga liga yang bisa dianggap kelas dua di Eropa. Memang ada beberapa yang bermain di liga papan atas seperti Virgil Van Djik di Lieverpool , atau Daley Blind di MU, tetapi untuk barisan tengah dan penyerang sampai saat ini Belanda belum punya pemain yang benar - benar mumpuni untuk mengisi posisi tersebut.
Koeman yang juga mengikut sertakan pelatih penjaga gawang Everton Patrick Lodewijks dan mantan pemain Timnas Belanda Kees van Wonderendi harapkan mampu bersinergi dan bekerja sama dengan para pemain - pemain yang mayoritas masih berusia muda tersebut. Dengan durasi kontrak selama 4.5 tahun diharapkan Koeman bisa membawa Belanda untuk lolos dan berbicara banyak pada dua ajang yakni Piala Eropa 2020 dan Piala Dunia 2022.
Pada sesi konfresnsi press setelah di tunjuk resmi menjadi pelatih Koeman seperti yang dilangsir oleh detik.com dari Reuters (7/2/2018) mengatakan bahwa :
"Jika Anda ingin tahu, saya adalah pelatih yang suka mengubah sistem permainan. Ini adalah cara yang terbaik, agar pemain bisa mengatasi bagaimana bermain dengan sistem yang berbeda. Kami tak memiliki pemain terbaik, namun bukan berarti Anda tak bisa memiliki tim terbaik,"
Hal ini menunjukkan bahwa Koeman menyadari kekuatan individu setia pemainnya, mungkin masih kalah dengan negara - negara lain. Akan tetapi dengan pengalamannya dengan sistem serta pola permainan yang akan diterapkan Koeman nampaknya yakin dia akan bisa membentuk tim yang kuat dan bisa berbicara banyak.
Semoga Koeman bisa menjawab tantangan yang di berikan oleh KNVB dan juga pencinta bola di Belanda. Ujian pertama bagi Koeman adalah memimpin Belanda pada laga persahabatan melawan Inggris di Amsterdam pada 23 Maret, yang dilanjutkan dengan laga melawan Portugal di Jenewa tiga hari kemudian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H