4. Mencari pengganti figur Evan Dimas
Tidak bisa dipungkiri bahwa sampai saat ini Indonesia khusunya lini tengah Timnas U-22 masih sangat bergantung kepada seorang Evan Dimas. Milla tampaknya tidak mau berjudi lagi seperti yang pernah dia lakukan saat pertandingan pertama babak kualifikasi Piala Asia. Di mana dia mencadangkan Evan Dimas dan Indonesia kalah 3-0 dari Malaysia dan tiga gol tercipta di 25 menit pertama. Milla harus segera mencari pelapis yang bertipikal Evan, memang susah karena pemain seperti Evan itu memang langka. Tetapi tetap harus dicari pengganti yang minimal sepadan.Â
Mungkin secara skill permainan banyak yang sama bahkan lebih hebat, tetapi soal ketenangan dan visi bermain sampai saat ini belum ada. Terlihat jelas saat Indonesia melawan Vietnam di mana kita harus berterima kasih kepada Satria Tama dan Kartika Ajie yang penampilannya sangat luar biasa. Lini tengah? Sangat rapuh dan benar-benar tidak terorganisasi dengan baik. Nama Paulo Sitanggang boleh kembali di beri kesempatan untuk mendampingi Evan dilini tengah. Atau barangkali MIlla telah menumukan pemain lain?
5. Secepatnya belajar Bahasa Indonesia
Komunikasi yang baik adalah hal yang paling fundamental yang harus dimiliki setiap pelatih kepada para pemainnya. Kita tau bahwa Milla sampai sekarang masih menggunakan jasa penerjemah dan dibantu oleh Bima Sakti sebagai asisten pelatih dalam menerjemahkan keinginannya ke para pemain. Ke depannya sebaiknya Milla dapat sedikit banyak belajar Bahasa Indonesia, agar transfer ilmunya dapat semakin lancar. Karena jelas tidak semua pemain pasti bisa berbahasa Inggris, apalagi Spanyol.
Semoga ke depannya Milla dapat terus memberikan dampak positif untuk perkembangan sepak bola di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H