Mohon tunggu...
Leonardi Gunawan
Leonardi Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Warga Negara Biasa Yang Ingin Indonesia Ke Piala Dunia

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menunggu Calon Ketua Umum PSSI Rasa Istana

4 Agustus 2016   17:25 Diperbarui: 5 Agustus 2016   14:15 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kantor PSSI. print.kompas.com

Kriteria bakal calon ketua akan segera disusun oleh tim pemilihan, semoga saja kriteria calon ketua yang dihasilkan tersebut benar–benar “fair”. Jangan ada pasal–pasal bersayap atau pasal–pasal yang sengaja dimunculkan untuk menghalangi calon tertentu untuk maju. Karena berkaca dalam pemilihan pemilihan sebelumnya beberapa orang yang terkenal integritasnya malah tersingkir sebelum bertarung hanya karena alasan sepele. 

Mungkin kaum reformis agak pesimis dengan ketua tim pemilih tetapi tenang saja masih ada tim banding, jadi berdoa saja aturan main yang ada nantinya bisa mengakomodasi semua pihak untuk bertarung dengan jujur dan terbuka.

Hakekat utama ketua umum tentunya adalah mampu memberikan tenaga, pikirannya bahkan semua sumber yang dia punya untuk kemajuan PSSI, tanpa adanya kepentingan lain yang melatarbelakangi. Syarat terdengar gampang tetapi sangan sulit dicari orang seperti itu. Ketua PSSI haruslah orang yang sudah selesai dengan urusan–urusannya yang lain, harus disadari ini adalah bagian dari pengabdian.

Penulis yakin Istana sudah memiliki beberapa kandidat untuk disodorkan menjadi Ketua Umum PSSI, tinggal menunggu waktu yang tepat untuk diperkenalkan, mungkin sudah diperkenalkan tetapi kita yang tidak sadar. 

Selain concern terhadap prestasi, tentunya Istana juga memperhatikan dinamika sosial termasuk didalamnya politik dalam merestui seseorang menjadi Ketua PSSI. Sosok tersebut harus mampu me-manage PSSI dari segi prestasi, memastikan kompetisi berjalan tanpa gejolak terutama kerusuhan supporter, belum lagi masalah keuangan PSSI yang karut marut, diperlukan ketegasan tetapi juga bisa ngemong para anggotanya yang sedikit bandel. 

Dan yang paling penting sosok tersebut harus dapat mempresentasikan reformasi di tubuh PSSI itu sendiri. Dalam arti sosok tersebut adalah sosok yang dapat diterima baik oleh masyarkat dengan melihat track recordnya.

Beberapa opsi mengenai criteria yang bisa dijadikan acuan antara lain :

  • Purnawiran jendral baik kepolisian/militer dapat menjadi pilihan, dikarenakan militer lekat dengan disiplin maka diharapkan PSSI dapat mendisplinkan para anggotanya, serta juga koordinasi dengan aparat kemanaan dalam hal penggamanan supporter akan lebih mudah. Ditambah lagi dalam militer terdapat apa yang dinakaman garis komando, dan komando militer tertinggi di republik ini adalah di bawah presiden, jadi mau dalam hal ini presiden sedikit banyak masih bisa mengendalikan PSSI.
  • Orang bola/orang gila bola, orang bola di sini adalah mereka mereka yang selama ini memang kerjanya mengurusi bola, bisa orang PSSI, anggota pemprov , pemilik KLBU atau manajer klub. Bukan tidak ada orang yang baik dalam tubuh PSSI selama ini, tentunya pasti ada orang yang baik. Tetapi jumlahnya saat ini sangat sedikit. Maka diperlukan kejelian yang sangat detail untuk memilihnya. Kalau orang tersebut berasal dari pemprov atau pemilik klub sebenarnya juga tidak ada masalah, hanya pastinya akan menjadi dilema bagi dia sendiri, karena pasti akan selalu dikaitkan dengan klub asal mereka.
  • Orang partai politik/bekas orang partai, seperti yang coba penulis uraikan diatas partai politik sangat berkepentingan atas Ketua Umum PSSI. sekali lagi anggota partai politik juga pasti ada yang baik. Istana juga pasti melihat hal tersebut dan dipertimbangkan untung ruginya apabila menyodorkan orang partai. Jangan sampai ketua umum baru sampai tidak mendapatkan kepercayaan dari publik gara–gara orang partai walaupun sebenarnya dia bagus kinerjanya.
  • Kalangan Profesional/pengusaha. Aroma bisnis di dalam PSSI sebenarnya sangat besar. Apabila mampu dikelola dengan baik aspek bisnisnya tentunya dapat mensejahterakan anggotanya. Ingat bagaimana Liga Primer Inggris berani bayar mahal kepada klub untuk hak siar? Dibutuhkan seorang yang jeli melihat ini semua. Tidak tertutup kemungkinan hal ini juga dipilih. Karena bagaimana kompetisi dapat berputar kalau biaya operasionalnya tidak ada? Mungkin didapat dari sponsor tetapi semua tetap butuh modal awal. Dan itu dapat ditutupi kalau ada yang berkantong tebal.

Mana yang akan dipilih istana? Sampai sekarang kita belum tau, bebrapa nama mungkin bisa dipertimbangkan: Dari kalangan militer (Letjen Edy Rahmayadi/ Pangkostrad). Orang bola (Djoko Driyono), Orang Partai/Bekas Partai (Maruara Sirait), Kalangan Profesioanal (Erick Thohir/Arapin panigoro).

Nama–nama tersebut hanya sebagai contoh saja, orang–orang yang mewakili aliran masing–masing dengan sekala kapasitas dan kekurangannya. Sebenarnya semua tergantung kepada anggota PSSI itu sendiri mau dipimpin sosok macam apa? Apakah hanya mengambil keuntungan sesaat setelah bagi–bagi jatah selama kongres? Atau berfikir lebih jauh kedepan untuk kepentingan sepakbola Indonesia? 

Yang pastinya Istana akan terus mengawasi segala gerak gerik PSSI, apabila dipandang bahwa keluar jalur saya yakin apa yang disebut sebagian orang sebagai “intervensi jilid II” akan hadir kembali.

Sekian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun