Mohon tunggu...
Leonardi Gunawan
Leonardi Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Warga Negara Biasa Yang Ingin Indonesia Ke Piala Dunia

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Kalahkan Korea Selatan, Saatnya Indonesia Juara Piala Thomas?

20 Mei 2016   17:04 Diperbarui: 20 Mei 2016   17:18 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim Bulutangkis Piala Thomas Indonesia sukses melangkahkan kakinya ke babak final, setelah dalam partai semifinal menundukkan Korea Selatan dengan Skor 3-1. Kemenangan ini ditentukan oleh ganda kedua yakni Anggga/ Ricky.  Setelah sebelumnya sempat tertinggal 0-1 saat tunggal pertama kalah dipartai pertama.

Pencapaian Tim Thomas Indonesia sampai ke partai puncak ini adalah sudah merupakan prestasi yang patut diapresiasi, mengingat dengan materi yang dimiliki Indonesia sekarang, baik dari segi umur maupun peringkat secara perseorangan kita tidak terlalu wah dibandingkan kompetitor yang lain. Di sektor tunggal, pemain kita tertinggi berada di peringkat kedelapan dunia (Tommy Sugiarto), di bawahnya adalah “trio young guns”, Jonathan C. (19), Anthony G. (23) dan Ihsan M. (31). Begitupun di sektor ganda walaupun menempatkan ganda terbaik di peringkat dua dunia ( Hendra/Akhas) dua ganda kita selanjutnya berada di luar sepuluh besar Angga/Rick (12) disusul oleh Kevin/Marcus (13).

Kalau dilihat dari segi peringkat, kans Indonesia menang atas Korea Selatan sebenarnya sangat tipis. Beberapa faktor yang membuat Korea Selatan berada diatas angin antara lain : Keberhasilan mereka setelah mengalahkan Tiongkok di kandang adalah suatu prestasi luar biasa. Hal ini tentunya mengangkat rasa kepercayaan diri mereka menjadi sangat tinggi. Tiongkok yang unggulan pertama dan tuan rumah saja dapat dikalahkan apalagi “hanya” Indonesia. Mungkin begitu harapan mereka saat sebelum bertanding melawan Indonesia.

Faktor peringat pemain secara keseluruhan Korea Selatan juga jauh lebih unggul dari Indonesia baik di tunggal maupun Ganda. Di tunggal, dua tunggal utama mereka berada di peringkat 9 dan 16, (Son Wan Ho dan Lee Dong Keun, belum lagi di ganda, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong  adalah peringkat satu dunia, pasangan dibawahnya mereka dihuni oleh  “Duo Kim” yang  berada  di peringkat 4 dunia, selanjutnya masih ada Ko Sung Hyun/ Shin Baek  Cheol diperingkat 6.

Ditambah lagi berita bahwa tunggal utama Indonesia yakni Tommy mengalami masalah pada kakinya sehingga tidak bisa diturunkan dan diganti oleh para pemain muda. Maka makin percaya dirilah tim Korea Selatan  untuk melangkah ke final.

Partai pertama berjalan sesuai rencana mereka dimana tunggal pertama kita kalah pengalaman dari tunggal utama mereka Skor 1-0 untuk Korea Selatan. Tetapi memasuki partai kedua harapan Korea sepertinya tidak berjalan mulus. Ganda terkuat mereka yang merupakan pasangan nomor satu dunia dikalahkan oleh ganda kita yang notabene peringkatnya dibawah mereka. Dua set langsung. Skor imbang 1-1.

Memasuki partai ketiga sebenarnya Korea Selatan berharap banyak partai ini dapat mereka ambil, dikarenakan secara umur dihadapai masih muda, ditambaht tentunya juga faktor peringkat dibawah tunggal mereka. Sekali lagi fakta dilapangan berbicara lain. Dengan determinasinya Anthony Ginting berhasil menjungkir balikkan semua prediksi dan berhasil membalikkan keadaan menjadi 2-1 untuk tim Indonesia.

Partai keempat juga awalnya akan diprediksi berjalan seru karena pasangan korea adalah adalah satu pasangan terbaik di dunia ( peringkat 4) melawan pasangan Indonesia yang hanya berada di peringkat ke 12. Lumayan jauh secara peringkat. Tetapi (mungkin) karena over pede atau juga kelelahan maka permainan pasangan peringkat empat dunia tersebut seolah tidak berkembang saat melawan pasangan Indonesia. Kalah dua set langsung, dan menjadikan Indonesia unggul 3-1, lolos ke Final. Korea meringis, Indonesia bersorak.

Saat ini Indonesia sedang menunggu lawan di Final yaitu pemenang antara Tim Denmark VS Tim Malaysia. Sebenarnya tidak ada terlalu beda kekuatan antar mereka, apalagi kalau sudah sampai partai final, tentunya itu adalah tim yang terbaik. Yang perlu dipersiapkan adalah kekuatan tim kita sendiri.

Melihat penampilan para pemain kita sepanjang putaran final Piala Thomas kali ini, tentunya harapan merebut piala tersebut sangat besar. Faktor kebersamaan, kekompakan, saling dukung, adalah beberapa hal yang dapat menambah penampilan seorang pemain dibandingkan apabila bertanding di nomor perseorangan. Dan untuk hal itu tim Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Terlihat bagaimana para pemain muda kita sudah menunjukkan permainan terbaiknya dengan mengalahkan lawan – lawan yang secara peringkat dan pengalaman berada diatas mereka.

Yang tersisa dari itu semua adalah tinggal kejelian pelatih untuk menyusun tim yang akan diterjunkan nanti, mungkin secara peringkat si A dibawah lawannya tapi melihat typical permainannya mungkin untuk menghadapinya dia harus diturunkan dan seterusnya. Kemudian yang terakhir adalah kemampuan pemain untuk menjaga mental bertanding. Semua sudah menyadari dalam bertandingan beregu faktor mental lebih berperan daripada skill dan fisik. Disini perlu ditekankan para pemain untuk tidak terbeban dalam mencari poin, serta sebisa mungkin bermain lepas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun