Pada 11 : 44 PM Pembelaan Manor ditutup dengan sebuah posting-an di mana menampilkan foto Rio bersama Pak Menpora. Dalam foto tersebut Manor ingin menggambarkan menteri aja memberi selamat dan tersenyum. Maka, diharapkan semua masyarakat juga demikian. (di Retweet 2200 kali).
Sedikit menarik membandingkan berita tentang Manor dan timnya apabila tidak ada Rio di dalamnya. Kalau ada Rio di dalamnya, dipastikan kicauan itu akan menjadi sangat heboh. Cobalah dilihat kalau tidak ada Rio, maka kicauannya akan susah untuk mendapatkan perhatian paling banter antara 100 – 200 balasan. Nah, kalau ada Rio bisa 10 kali lipatnya.
Berkaca dengan apa yang terjadi di Australia GP, khususnya terkait penggunaan media sosial dalam mendukung idolanya, haruslah tetap berpikir rasional dan tidak membabi buta. Memang media sosial dapat menjadi senjata ampuh untuk menyampaikan aspirasi. Tetapi perlu juga diingat bahwa hal tersebut bisa menjadi tambahan beban untuk sang idola sendiri. Karena ekspektasi yang sangat besar. Kalau bisa mewujudkan ekspetasi tersebut tidak masalah, kalau gagal? Semua akan dirugikan. Para penggemar merasa dongkol, apalagi sang idola.
Berharap Rio dapat tetap fokus ke depan, balapan masih panjang. Dunia Balap F1 bukan hanya faktor pembalap yang harus mendapatkan perhatian. Kerusakan mobil adalah sangat-sangat normal terjadi. Tim sekelas Ferrari saja masih gagal untuk membuat Kimi menuntaskan balapan karena kerusakan mobilnya. Jadi para suporter bersikap dewasalah.
Jangan sampai juga apabila karena jengah mendapatkan komentar di media sosial kemudian Tim Manor berkata …” Angsuran selanjutnya bagaimana nih, Rio?”
Salam…
Sumber : https://twitter.com/manorracing
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H