Mohon tunggu...
Leonardi Gunawan
Leonardi Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Warga Negara Biasa Yang Ingin Indonesia Ke Piala Dunia

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Strategi Jitu PKB Menggandeng Ahmad Dhani

11 Februari 2016   14:43 Diperbarui: 11 Februari 2016   16:04 1204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lantas apa yang didapat oleh AD dengan pemberitaan ini? Tentunya adalah popularitasnya akan kembali naik, AD memperoleh panggung kembali untuk menyuarakan “lagu-lagunya” kepada pemrintahan Ahok dan Juga Jokowi. Apakah AD memang membutuhkan popularitas? Itu kembali ke pribadi masing – masing untuk menganalisa, sebab dalam rentang waktu 5 tahun terkahir, sudah tidak ada lagi lagu fenomenal yang AD ciptakan, seperti saat dia masih aktif menggawangi  Dewa 19. Yang fenomenal justru komentar – komentar AD saat menjadi juri ajang pencarian bakat.

Simbiosis mutualisme terjalin, kalau bicara untung rugi? Siapa yang dirugikan? Tidak ada yang dirugikan, PKB nothing to lose cuma ada suara 6 persen kok, sekalian aja buat rame, buat AD ya senang dong ada yang mengajak lagi untuk mentas di tingkat nasional. Masalah keuangan? Ah jangan terlalu dipikirkan, ini khan hanya statmen di media dan media sosial? Coba piker baik – baik apakah perlu biaya besar? Kecuali kalau sudah lolos jadi calon itu baru mikir biaya, lah ini yang datang ke dia wartawannya yang membuat heboh ya wartawannya, media sosial bayar? Ngak la, kalau mau bayar juga ngak terlalubesar menggaji orang untuk mengupdate FB,twitter, Istagram dll.

Jadi yang bilang PKB sudah salah, PKB sudah blunder, PKB ini – itu dengan melemparkan nama AD ke publik, penulis agak kurang sependapat, ini langkah jitu PKB menyiasati posisinya di kancah perpolitikan DKI. Sekali lagi ini politik, dan itu politik adalah seni untuk meraih sesuatu, sesuatu tersebut mungkin kita tidak tau apa, tetapi bisa berbentuk kekuasaan, bisa juga popularitas, bisa juga cuma kesenangan. Yang jelas semua ada kalkulasinya semua ada hitung untung ruginya. Siapa sih yang ingin rugi? Apalagi partai politik? ….

 

Salam…

 

NB: Oh ya satu lagi, kita tidak bisa melihat masa depan yang bisa kita lakukan adalah memprediksi masa depan, dengan data yang ada sekarang. Tapi kalau nantinya  memang sudah ditakdirkan bahwa AD akan menjadi Gubernur DKI Jakarta manusia mana yang bisa menghalangi ? dan pastinya dia akan mentasbihkan diri menjadi Gubernur pertama yang membawa semangat ROK eh salah…. ROCK…..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun