Menoleh biasanya kita lakukan bila lirikan mata kita tidak bisa menjangkau obyek yang ingin kita lihat. Menoleh biasanya juga merupakan gerakan refleks bila kita mendengar suara yang berasal dari samping atau belakang kita. Secara kultural, menoleh bila dipanggil seseorang juga merupakan tindakan yang sopan. Gerakan sederhana ini kita lakukan setiap hari secara otomatis karena kita sudah terlatih untuk melakukan gerakan tersebut apabila menerima rangsangan suara atau keinginan untuk melihat yang tak bisa dijangkau dengan melirik. Kalau menoleh adalah gerakan refleks,lalu perlukah kita belajar menoleh? Bagi kita yang sering membawa kendaraan di jalan raya mungkin kita sering memperhatikan pengendara yang tidak terbiasa untuk menoleh ke arah yang berlawanan dengan tujuannya. Perhatikan pengendara yang keluar dari jalan kecil (gang, atau pintu keluar komplek perumahan) yang seringkali langsung belok ketika mencapai jalan utama tanpa memperhatikan kendaraan di jalan utama yang berada di belakangnya. Seringkali pula mereka belok dengan cepat sehingga membahayakan dirinya ataupun pengendara di belakangnya karena tak jarang kecelakaan terjadi akibat tindakan seperti ini. Kalau saja pengendara tersebut berhenti sejenak atau paling tidak memperlambat kendaraannya dan menoleh ke kiri dan kanan sebelum belok tentu kecelakaan dapat dihindari. Di masa libur panjang ini, ada baiknya bila kita belajar untuk menoleh saat akan belok di persimpangan. Hentikan atau perlambat kendaraan kita di persimpangan, menoleh ke kiri dan ke kanan untuk memastikan kondisi aman untuk belok. Tindakan ini selain menyelamatkan diri kita sendiri juga menyelamatkan orang lain dari kecelakaan akibat kecerobohan kita. Selamat menoleh.
