Pada dinginnya malam,
kala rinai hujan tak kunjung terhenti
Pada secangkir kopi kucoba mengadu
Demi hangat yang kudamba
Â
Secangkir sudah kutelan habis
Tuntas...
Tapi hangat yang kudamba tak kunjung tiba
Tak jua kunjung mengisi relung jiwaÂ
Â
Hangat yang kudamba itu kau
Maafkan aku mencoba mengganti
Mengganti hangatmu dengan secangkir kopi
Karena asaku nyaris pupus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!