Keputusan yang kekal dan tidak berubah telah ditentukan Allah terhadap orang-orang mana yang hendak diterima-Nya dan diselamatkan-Nya dan sebaliknya mana yang hendak dibiarkan-Nya binasa.Â
Semua keputusan itu sesungguhnya berdasarkan rahmat atau anugerah-Nya yang cuma-cuma, dengan sama sekali tidak mengindahkan apakah manusia layak memperolehnya (Roma 8: 28-30 ; Efesus 2:8), dan bahwa bagi mereka yang diserahkan-Nya kepada kebinasaan, ditutup-Nya jalan masuk kepada  kehidupan oleh karena hukuman-Nya yang benar dan tanpa cela, tetapi yang tidak dapat kita pahami menurut logika manusia yang terbatas.Â
Dengan demikian Predestinasi sebagai ajaran reformed mau menegaskan perkataan Yesus di dalam Injil Yohanes 15:16, "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.Â
Di sinilah terletak prinsip dasar dari iman Kristen  berkaitan dengan keselamatan bahwa keselamatan diperoleh berdasarkan pemilihan dan penetapan Allah tanpa berkompromi dengan manusia, dan bahwa keselamatan adalah pemberian cuma-cuma yang tidak membutuhkan kerjasama manusia dan tidak tergantung pada perbuatan baik, tetapi oleh anugerah Allah semata.
KEPUSTAKAAN
- Van Den End, Institutio (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015)
- Yakob Tomatala, Â Yesus Kristus Juruselamat Dunia (Jakarta: YT Foundation, 2004)
- John Wesley Brill, Dasar Yang Teguh (Bandung: Kalam Hidup, 2015
- https://id.m.wikipedia.org
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H