Gereja Katedral Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel atau yang biasa disebut Katedral Idjen ini merupakan salah satu gereja Katolik yang terletak di kelurahan oro-oro dowo Kecamatan Klojen Kota Malang, pagi itu aku bergegas mengejar kereta pertama yang akan membawaku pergi ke kota Malang, aku akan menemui kawan pegian sejarah dan bangunan kolonial yaitu pemilik akun instagram Serpihan berkarat, berawal dari obrolan ringan yang kuberitahukan kepadanya bahwa aku sangat ingin berkunjung ke gereja tersebut, maka pada akhirnya awal mei kemarin kita bertemu untuk bersama-sama berkunjung ke gereja bersejarah di kota Malang ini
Gereja yang berarsitektur neo-gothic ini dibangun pada tahun 1934 oleh Rijksen en Estourgie, sebagai upaya dari membludaknya umat katolik malang pada saat itu, bangunan ini terletak di area kawasan elit kolonial yang dibangun oleh Ir Herman Thomas Kaarsten yaitu kawasan Idjen Boulevard padatahun 1930an
Sebagai salah satu Landmark Katolik kota Malang, bangunan gereja ini masih terlihat kokoh dan sangat terawat. dengan ciri khas atap yang menjulang tinggi dan menara kembar di kanan kirinya menjadikan bangunan ini terlihat sangat megah, disekitar area gereja suasananya cukup tenang, meskipun banyak kendaraan berlalu-lalang tetapi tidak sampai menimbulkan kebisingan
berjalan memasuki area gereja kita disambut oleh petugas keamanan yang menanyakan maksud dan tujuan kita, setelah izin diberikan kami melenggang masuk kedalam bangunan utama gereja, diluar pintu gereja banyak ibu-ibu jemaat sedang merangkai beberapa bunga dan membersihkan sudut gereja ini, mengingat kita datang pada saat bulan mei yang dimana pada bulan tersebut umat katholik merayakannya sebagai bulan maria, yang biasanya diisi dengan kegiatan ibadah bersama, ziarah goa maria hingga berdoa rosario
memasuki bangunan ini kita suguhkan oleh pintu kayu dengan ukuran yang sangat besar, ruangan didalamnya pun tak kalah menakjubkan, dengan langit-langit tinggi dan dihiasai dengan kaca patri diseluruh dindingnya menciptakan pantulan matahari pagi itu terlihat sangat indah menyinari seluruh bagian dalam ruangan ini, beberapa lukisan jalan salib menghiasi berbagai sudut ruangan ini
gereja yang kokoh ini bermaterialkan baja dan beberapa elemen yang didatangkan langsung dari benua eropa, tata letak bangunan ini juga dipertimbangkan dengan matang agar tidak terkena sinar matahari secara langsung, dengan berbagai aspek arsitektur dan sejarah tersebut bangunan ini resmi masuk sebagai bangunan cagar budaya yang ditetapkan Walikota Malang pada 12 desember 2018
berpuluh tahun bangunan ini berdiri kokoh melewati ruang dan waktu, syukurlah bangunan ini masih dapat kita nikmati kemegahannya, bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol kerukunan umat beragama di kota Malang dan sekitarnya yang terjaga dari masa lampau hingga saat ini
oh iya jika beruntung biasanya ada penjual bakpao legendaris lho di halaman gereja ini, yaitu bakpao boldy yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu, dan menjadi langganan beberapa jemaat disini, tersedia berbagai macam isian seperti Kacang hijau, kacang tanah, ayam kecap, babi cincang hingga babi kecap tersedia disini, menikmati semilir angin kota malang sambil menyantap hidangan legendaris merupakan perpaduan yang pas pada perjalanan kali ini. terimakasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H