Sedikit berjalan ke Utara kita sudah memasuki Zona Arab yang mungkin sebagian orang mengenalnya dengan kawasan Ampel, disini menjadi pusat perdagangan dan tempat syiar agama islam sejak masa lampau, di kawasan ini juga banyak berdiri bangunan pertokoan tua yang dimiliki oleh etnis Arab yang kebanyakan menjual berbagai oleh-oleh haji dan juga makanan khas timur tengah.Â
Salah satu yang wajib dikunjungi oleh wisatawan yaitu Masjid Sunan Ampel yang termasuk salah satu Walisongo penyebar Islam di Tanah Jawa, terdapat masjid tua dan beberapa makam tua dari para pengikut Sunan Ampel yang hingga kini masih bisa dikunjungi untuk berziarah ataupun sekedar wisata sejarah.
Bergeser ke selatan dari Zona Arab kita bisa memasuki Zona Pecinan atau yang lebih tersohor dengan Jalan Kembang jepun atau Kya-Kya, jalan Raya yang kiri kanannya terdapat pertokoan etnis Cina dengan gerbang megah di sisi timur dan barat jalan ini. Di kawasan ini terdapat beberapa klenteng tua yang mungkin sudah berdiri lebih dari 200 tahun yang lalu, seperti Klenteng dukuh, Klenteng coklat dan juga Klenteng Boen bio. Terdapat juga Rumah abu Han seorang bangsawan Cina yang kaya raya pada masa itu.
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke kota Tua Surabaya bisa memarkirkan kendaraannya di SWK Kasuari dengan membayar parkir 3000 untuk motor, untuk mobil kemungkinan 5000-10000 rupiah. setelah memarkirkan kendaraan anda bisa mengunjungi Museum De Javasche bank yang terletak didepan tempat parkir yang menyimpan berbagai peninggalan perbankan pada masa lampau, setelah itu anda bisa mencari spot foto didepan gedung internatio, hotel arcadia hingga jalan mliwis sambil membeli minuman siropen yang sudah ada sejak era kolonial tersebut, atau jika ingin makanan berat bisa merapat ke SWK Kasuari yang menyediakan berbagai macam makanan berat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H