Berdiri anggun ditengah kota Surabaya bangunan yang didominasi oleh batu bata merah ini membuat siapapun terpikat akan keindahannya, bangunan yang terletak di Jalan Kepanjen Surabaya ini merupakan Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria, Bangunan ini sudah berumur ratusan tahun dan menjadi salahsatu gereja tertua di kota Surabaya serta menjadi salahsatu tonggak penyebaran Agama Katolik di Kota Pahlawan Surabaya.
Pagi itu saya beserta kawan Oudsoerabajahunter dan juga kawan konten creator Jadimaukemana menyempatkan diri untuk menjelajahi kawasan Krembangan ini, kawasan yang terletak di utara Kota Surabaya ini menyimpan banyak peninggalan masa kolonialisme yang bisa dilihat hingga saat ini, mulai dari Kantor pos besar yang dahulunya merupakan Hogere burger school surabaya atau sekolah menengah yang didirikan oleh Belanda dan juga masih banyak bangunan lain yang menyimpan sejarah masa kolonial
salah satu bangunan yang akan kita kunjungi pada pagi itu adalah Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria atau lebih dikenal dengan Gereja Kepanjen, gereja yang dibangun pada tahun 1889 setelah gereja lama yang terletak di Jalan Cendrawasih rusak terkena gempa dan juga semakin berkembangnya umat katolik di Surabaya sehingga dibutuhkan tempat yang lebih luas.Â
Gereja ini terletak tepat dibelakang Kantor pos Besar dan berada ditengah komplek Katolik bersebrangan dengan SMPN 2 Surabaya dan juga Panti asuhan Santa Yulia serta bersebelahan dengan Sekolah menengah atas Frateran.
Kekaguman langsung menyergap kita kala itu, bagaimana tidak bangunan ini sugguh sangat cantik dan enak dipandang, bangunan berwarna merah bata yang menjulang tinggi tersebut menyambut kami dengan dua menara kokohnya, diantara bangunan modern yang banyak hadir di kota ini justru bangunan ini masih mempertahankan arsitekturnya.
Di depan gerbang gereja kami disambut oleh satpam yang sedang berjaga dan menanyakan perihal kedatangan kami, kamipun mengutarakan maksud untuk melihat arsitektur dan sejarah bangunan ini, setelah diperbolehkan masuk kamipun tertegun dibagian luar gereja, arsitekturnya membuat kami terlempar jauh ke era kolonial.
Di bagian depan terdapat banner panjang berisi sejarah singkat gereja ini, tak lama kamipun memasuki bagian dalam gereja ini, dengan melalui pintu bagian kanan, begitu masuk mata kami langsung terbelalak mana kala disambut oleh deretan kaca patri berwarna yang memantulkan sang surya pagi itu.