Mohon tunggu...
SYAH FRIDAN ALIF
SYAH FRIDAN ALIF Mohon Tunggu... Freelancer - FOTOGRAFER

Catatan perjalanan pemuda penghobi Fotografi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Blusukan Chinatown Surabaya Edisi Imlek bersama Oudsoerabajahunter

9 Februari 2024   21:00 Diperbarui: 10 Februari 2024   05:35 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

GEREJA TIONGHOA PERTAMA DI SURABAYA (dokpri)
GEREJA TIONGHOA PERTAMA DI SURABAYA (dokpri)

berlanjut memasuki kawasan kalimati dan songoyudan yang dipenuhi ruko era kolonial kita lanjut menyusuri jalan bongkaran dan juga jalan Kopi, diujung jalan kami disambut dengan bangunan Greja Kristus Tuhan, gereja ini merupakan gereja tertua yang didirikan oleh komunitas Tionghoa beragama Kristen, pada saat melewatinya sedang ada kebaktian sehingga kita lanjut berjalan untuk mengunjungi Klenteng kedua yaitu Klenteng Hong Tiek Hian atau biasa disebut Klenteng dukuh disebutkan oleh beberapa sumber bahwa klenten ini dibangun pada tahun 1293 atau sejak jaman majapahit, terlepas dari sejarah yang simpang siur saat kami kesana sedang ada beberapa umat yang bersembahyang, kita juga disambut oleh wayang potehi yang sedang dimainkan, klenteng ini dibangun menjadi 2 lantai untuk kenyamanan umat saat beribadah.

WAYANG POTEHI (dokpri)
WAYANG POTEHI (dokpri)

KLENTENG DUKUH (dokpri)
KLENTENG DUKUH (dokpri)

Matahari siang itu terasa sangat panas seperti akan membakar kulit kami semua, akhirnya diputuskan untuk menyudahi perjalanan kita pada hari itu, rombongan berjalan dibawah terik matahari kota Surabaya menyusuri trotoar dan berhenti dipemberhentian terakhir yaitu Kedai mie Kekinian yang berada disampiing pasar Atom, beberapa peserta saling menceritakan pengalamannya pada hari ini, berbagai cerita menyenangkan dan lucupun terlontar. kedai mie tersebut menjadi penutup untuk walking tour pada hari  itu, para peserta berpamitan untuk pulang sambil membawa cerita menyenangkan di hari itu.... tamat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun