Â
[/caption]Â caption caption="foto: tim DON"]
Â
Calon Walikota Depok Dimas Oky Nugroho mengaku merasa seperti melihat sosok almarhumah ibundanya yang baru saja meninggal beberapa minggu lalu saat bersilaturahim dengan ibu-ibu kader Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Ibu-ibu Lansia Depok.
"Di sini terselip saya ingat wajah ibu saya, mengingat almarhumah ibu meninggal di usia 72 tahun. Dan rata-rata ibu-ibu di sini usianya tidak jauh dengan usia almh. ibu saya," ujar Dimas.
Sebagai anak bungsu, ia merasa begitu dekat dengan ibundanya. Di hari senjanya, Dimas pun meniatkan dirinya untuk sepenuh hati mengabdi dan menyenangnkan ibundanya tersebut hingga akhir hayatnya, meski, kata Dimas, segala jasa dan kasih sayang orang tuanya tak akan bisa terbalas dengan apa pun.
"Dengan orang tua saya khususnya ibu, karena ayah sudah meninggal sejak saya masih remaja, saya niatkan untuk pengabdian. Begitu pun niat saya di Depok adalah juga untuk pengabdian. Mumpung masih muda, masih punya tenaga, masih dianugerahkan Allah kerja keras, dan pikiran yang fresh, saya mencoba mencurahkan seluruh daya dan upaya yang saya punya untuk mengabdikan sepenuh hati, serta tenaga saya untuk warga Depok dan ibu-ibu semua."
Di hari Minggu sengaja Dimas mengajak anak-anaknya dalam sosialisasi Kampanye Pilkada Depok. Ia beralasan, agar hak anaknya untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari dirinya juga terpenuhi. "Saya mencoba mengajarkan kepada anak-anak saya agar mengerti bahwasannya menjadi manusia itu pada intinya membantu kepada sesama dan melayani. Karena kata Rasulullah, Khairunnas anfa'uhum linnas. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain. (HR Ahmad dan Thabrani)."
Dimas pun memperkenalkan diri di hadapan ibu-ibu lansia Depok. "Perkenalkan ibu-ibu semua. Saya Dimas Oky Nugroho. Usia 37 tahun. Istri saya Erma Dewi Endriasari, kami bertemu saat kuliah. Saya orang Jawa Timur, tapi kelahiran Sumut. Jawa Tembak istilahnya. Keluarga besar berasal dari Tulung Agung, dan Kediri. Kalau nama ayah Rahim. Nama ayah istri saya Rahman."
Dimas pun menungkapkan ikhtiar dirinya bersama pasangannya, Babai Suhaimi dalam Pilkada Depok kali ini, jika diamanahkan menjadi Walikota dan Wakil Walikota Depok 2016-2021, ia akan mengutamakan program pro-rakyat seperti kesehatan dan pendidikan.
Di tengah penyampaian visi-misinya Dimas pun kembali mengingatkan, bahwa sejak awal ia kerap membayangkan wajah ibundanya tercinta saat berada di tengah-tengah ibu-ibu kader Posbindu Depok. "Namanya orang tua, ya kita sebagai anak wajib untuk menyenangkannya, dan melayani orang tua kita. Ibu-ibu semua, untuk diketahui, perempuan dan lansia harus menjadi warga kelas utama di Depok," imbuhnya.
Doktor Anthropologi Politik University of New South Wales, Australia itu pun mengisahkan pengalamannya dulu ketika menjadi relawan pasca tsunami dan konflik GAM dan TNI di Aceh. "Saya 4 tahun jadi relawan misi Perdamaian PBB di Aceh, membantu memberdayakan keberlanjutan sosial ekonomi janda-janda, dan laskar wanita GAM Aceh (Inong Bale). korban konflik juga korban tsunami," kisah Dimas.
Dalam pendekatannya, Dimas mengaku bekerjasama dengan ibu-ibu dari kelompok Islam Muslimat NU, Aisyiyah Muhammadiyah, dan tokoh masyarakat. "Kenapa ibu-ibu? Karena mereka yang paling telaten, dan dekat dengan anak-anak. Ibu saya almh. juga sampai usia 72 tahun tetap aktif membantu kegiatan sosial di lingkungan beliau," ucapnya.
Kehidupan itu butuh saling mengingatkan. "Saya dan Kang Babai punya program banyak. Yang jelas, Pemerintahan itu tidak usah terlalu menggurui. Kenapa? karena pada dasarnya masyarakat itu sudah cukup tahu menyelesaikan persoalannya masing-masing. Tinggal kita atur regulasinya, yang penting pemkot sepenuh hati melayani warga secara maksimal. jangan ada lagi pengkhianatan terhadap rakyat. Korupsi."
Walikota Depok Pak Nurmahmudi Ismail dikatakan Dimas punya banyak prestasi. Namun menurut data statistik yang dihimpun internalnya, pemerintah kota hanya fokus melayani kalangan menengah ke atas, menengah ke bawah kurang dilayani dengan baik. Hal itu bisa dilihat dari maraknya pembangunan apartemen, dan mall.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H